Percepat Penanganan Masalah Sosial, Risma Boyong Command Center Surabaya ke Pusat

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat berkunjung ke Command Center Surabaya (Foto / Istimewa) Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat berkunjung ke Command Center Surabaya (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjadikan command center Kota Surabaya sebagai model layanan kesejahteraan sosial di lingkungan Kementerian Sosial. Keberadaan command center di Kota Surabaya menjadi model pembelajaran pelayanan yang terintegrasi dan responsif menjawab kebutuhan masyarakat. termasuk korban bencana dan masalah kemiskinan.

“Selama ini Kementerian Sosial mengurusi segala macam masalah masyarakat. Dan masalah tersebut ada di berbagai institusi. Seperti dari kementerian lain, KPK atau bahkan pengaduan yang disampaikan lewat media. Karenanya perlu kanalisasi dalam penanganannya,” kata Mensos saat meninjau pelayanan Command Center Kota Surabaya.

Kepada pejabat Kemensos yang mendampinginya, Mensos berniat akan menghadirkan layanan seperti ini. Mensos Risma ingin setiap masalah yang ditangani bisa lebih fokus melalui dirjen terkait. Hal ini menurut Risma akan mempermudah tugas Kemensos dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang tejadi.

“Nantinya setiap laporan yang masuk command center akan diteruskan ke dirjen terkait. Misal masalah bantuan sosial akan cepat ditangani sehingga masyarakat tidak terombang ambing. Akan ada kepastiannya,” kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Hal lain yang mendorong Mensos Risma membuat command center adalah penanganan bencana. Menurut Risma selama ini informasi terkait ancaman bencana selalu disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun sayangnya informasi tersebut lebih banyak bergerak di jalur antar lembaga. Sementara masyarakat relatif tidak mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Baca Juga : 27 PWNU Desak Muktamar Dipercepat, Ini Alasannya

Akibatnya, ancaman bencana sulit diantisipasi masyarakat. Mensos berharap, masyarakat harus menjadi bagian dari pola komunikasi dalam penanganan bencana. Untuk keperluan itu, command center bisa menjadi jembatan. Hal ini dimungkinkan, sebab informasi cuaca dari BMKG didiseminasikan melalui citra satelit.

“Saya ingin pantauan dari citra satelit bisa tersampaikan ke masyarakat. Sehingga ancaman bencana bisa diantisipasi. Apalagi kita ada Tagana di tiap wilayah, sehingga dengan adanya informasi dari citra satelit bisa menggerakkan tenaga kita seperti Tagana untuk cepat melakukan evakuasi atau perlindungan warga yang terancam,” kata Mensos Risma.

Tak berhenti hanya dalam penanganan masalah warga. Kehadiran command center di lingkungan Kemensos diharapkan mampu mendongkrak taraf ekonomi masyarakat miskin. Mensos menuturkan, command center nantinya dibuat menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat. Bahkan bisa menjadi tempat study banding. Di sini, command center bisa menjadi sarana pendukung dan celah untuk bisa menjadikan command center sebagai tempat memasarkan produk olahan masyarakat, khususnya ekonomi kecil dan menengah.

Risma yakin bahwa cara tersebut efektif untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan pelaku ekonomi kecil sehingga kehidupannya menjadi lebih baik. “Nantinya kita juga akan menjadikan command center sebagai tempat pemasaran produk pelaku ekonomi kecil. Sehingga bisa menaikkan omset mereka dan bisa menjadi solusi penanganan kemiskinan,” kata Mensos Risma.

 


(ADI)

Berita Terkait