JEMBER: Pertamina memastikan ketersediaan elpiji tiga kilogram di sejumlah agen dan pangkalan di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), aman untuk menopang kebutuhan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Sales Branch Manager Pertamina Rayon V Malang, Zico Aldillah.
“Kami sudah melakukan pemantauan di sejumlah pangkalan resmi dan hasilnya ketersediaan elpiji tiga kilogram masih ada, tidak ada yang mengalami kekosongan,” kata Zico, dikutip dari Antaranews, Selasa, 1 Agustus 2023.
Ia mengatakan, di Jember terdapat enam Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang tersebar di Kecamatan Rambipuji, Ajung, Kaliwates, Jelbuk, dan Bangalsari. Selain itu, ada 33 agen resmi yang tersebar di semua kecamatan.
“Sebanyak 1.806 pangkalan juga sudah ada hampir di seluruh desa/kelurahan di Jember, sehingga masyarakat diimbau untuk membeli elpiji tiga kilogram di pangkalan dengan membawa KTP untuk dilakukan pendataan agar distribusi tepat sasaran,” lanjutnya.
Zico menjelaskan, kekosongan elpiji tiga kilogram terjadi di tingkat pengecer sehingga Pertamina tidak bisa melakukan pemantauan langsung. Kewenangan Pertamina hanya ada di tingkat agen dan pangkalan saja.
Realisasi penyaluran elpiji tiga kilogram per 16 Juli 2023 tercatat sebesar 36.886 ton. Jumlah tersebut sudah melebihi kuota sampai Juli 2023 sebesar 2,3 persen.
“Berdasarkan data, hasil pendistribusian elpiji sudah dilakukan sesuai dengan kuota yang ditentukan yakni 66.648 ton untuk Jember pada tahun 2023 atau sekitar 2 juta tabung selama setahun, bahkan jumlah itu naik 0,4 persen dari realisasi tahun 2022,” jelas Zico.
Ia menegaskan tidak ada pengendalian atau pengurangan penyaluran elpiji tiga kilogram yang dilakukan oleh pihak Pertamina.
Sementara itu, Wakil Ketua Hiswana Migas eks Karesidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang), Ikbal Wilda Fardana, meminta masyarakat untuk tidak memborong elpiji tiga kilogram karena persediaan cukup di tingkat agen hingga pangkalan.
“Masyarakat juga diimbau bijak dalam menggunakan media sosial untuk memberikan informasi terkait elpiji bersubsidi sehingga tidak menimbulkan kepanikan yang berlebihan,” tutur Ikbal.
(SUR)