Guru Tanpa Masker, Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di SLB Tulungagung

Sistem pembelajaran tatap muka mulai dilakukan di SLB Tulungagung. (metrotv) Sistem pembelajaran tatap muka mulai dilakukan di SLB Tulungagung. (metrotv)

TULUNGAGUNG:  Ujicoba pembelajaran tatap muka sudah mulai dilakukan di sejumlah daerah di wilayah Jawa Timur,  Selasa 18 Agustus 2020. Tidak hanya SMA dan SMK umum, namun juga  SMA Luar Biasa (SMA LB).

Di Tulungagung,  SMA LB Negeri di Jalan Diponegoro V  juga mulai melakukan ujicoba pembelajaran tatap muka.  Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, beberapa petugas sekolah disiapkan untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh pada setiap siswa atau pengunjung yang datang. Tak hanya itu,  para siswa juga diwajibkan untuk melakukan cuci tangan.

Kepala SMA  Luar Biasa Negeri Tulungagung,  Suroto  mengatakan terdapat 19 siswa. Dari jumlah tersebut, 18 diantaranya diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka.  Sedangkan satu pelajar tidak diizinkan oleh orang tuanya.

Pada pembelajaran tatap muka ini, pihaknya benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari pintu masuk sekolah hingga proses belajar di dalam kelas. Hal ini  sekaligus sebagai upaya untuk mendisiplinkan para siswa agar terhindar dari penyebaran virus korona.

Dari pantauan di kelas, seluruh siswa memakai masker dan face shield. Sedangkan guru yang memberikan pembelajaran langsung kepada siswa hanya memakai face shield tanpa masker.  

“Untuk guru hanya face shiled, sebab para siswa merupakan anak tuna rungu sehingga membutuhkan pengamatan gerak bibir untuk memahami materi yang disampaikan, “ ujar Suroto,  Kepala Sekolah SLB-B Negeri Tulungagung.

Diharapkan Suroto,  ujicoba metode pembelajaran tatap muka bisa berjalan lancar sehingga dapat diteruskan dan tidak perlu lagi menggunakan metode jarak jauh (daring).  

“Untuk metode pembelajaran jarak jauh, banyak  berbagai kendala. Mulai teknis hingga non teknis  karena  para siswa merupakan anak berkebutuhan khusus, “ ucapnya.


(TOM)

Berita Terkait