MAGETAN : Sejumlah petani di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan Jawa Timur mulai mencoba menanam tanaman tomat hibrida jenis corona. Tomat jenis ini dianggap lebih tahan peyakit dan tidak mudah layu. Selain itu buahnya juga lebih banyak dibanding dengan tanaman tomat jenis lainnya.
Lamidi salah satu petani tomat corona mengatakan dirinya baru pertama kali menanam tomat hibrida jenis corona. Ia membeli bibit dari daerah Karanganyar, Jawa Tengah. Tanaman tomat corona yang ia tanam di sawah seluas 500 meter persegi ini berbuah bagus.
"Saya sudah panen yang ke delapan kali. Setiap panen hasilnya mencapai 6 hingga 7 kwintal," ungkapnya.
Selain tahan hama dan berbuah lebih banyak, perawatan tomat jenis ini tidaklah terlalu sulit.
"Dari awal penanaman hingga panen hanya membutuhkan waktu selama 3 bulan," katanya.
Saat ini harga buah tomat corona di tingkat petani dijual Rp 5 hingga Rp 6 ribu perkilonya. Selaian dipasarkan di Magetan, tomat corona ini juga dipasarkan hingga Madiun, Ponorogo, Pacitan hingga ke Yogyakarta.
(ADI)