SURABAYA : Insentif dokter di Jatim yang menangani pasien covid-19 sebagian belum cair. Hal itu diungkapkan Ketua IDI Jatim, Dr. dr Sutrisno SpOG (K). Sulit dan ribetnya prosedur pencairan diduga menjadi kendala.
Saat ditanya berapa dokter di Jatim yang sudah menerima insentif, Sutrisno belum bisa memastikan persentasenya. Tetapi, ia menyebut banyak yang belum cair. “Ada yang sudah, ada yang belum. Saya tidak tahu pasti berapa persen yang sudah menerima. Tapi kesannya banyak yang belum lancar,” ujarnya.
Menurutnya, seharusnya insentif kepada tenaga kesehatan diberikan secara lancar. Sebab, dengan begitu akan membuat nakes bersemangat dalam bertugas menghadapi covid-19. “Jadi semestinya insentif ini harus dibuat lancar. Agar menambah daya tahan petugas kesehatan di dalam menghadapi dan memberikan pelayanan di masa pandemi covid-19,” jelasnya.
BACA JUGA : Pemkot Surabaya Cairkan Rp89 Miliar untuk Insentif Nakes
Lalu, kenapa insentif untuk dokter di Jatim tidak lancar? Sutrisno mengatakan, prosedurnya memang sedikit sulit. Sehingga terjadi penghambatan pada bagian administrasi.
“Sebenarnya ada prosedur yang memang cukup ruwet (ribet), sehingga prosedur ini menjadi penghambat secara administratif pencairan dana insentif,” tutupnya
(ADI)