MOJOKERTO : Sebanyak 400 buku dibagikan secara gratis kepada pengguna jalan di Jalan RA Basuni Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Aksi ini dilakukan salah satu penjual buku di Mojokerto karena prihatin terhadap minat baca masyarakat yang rendah.
Ratusan buku dengan berbagai jenis tersebut dibagikan di traffic light perempatan Sooko. Selain prihatin terhadap minat baca masyarakat yang rendah juga dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional. Terbukti, meski dibagikan secara gratis namun masyarakat enggan menerima buku yang dibagikan.
Penjual buku, Khoirun Rozikin (39) mengatakan, ada sebanyak 400 buku berbagai jenis yang dibagikan kepada pengguna jalan dalam Hari Buku Nasional kali ini.
“Karena minat baca masyarakat Indonesia kurang. Dengan peringatan Hari Buku ini, ada kesempatan untuk bagi-bagi buku,” ungkapnya.
Sebanyak 400 buku yang dibagikan secara gratis tersebut terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari novel, buku pengetahuan, buku pelajaran hingga komik. Meski harus rugi sekitar Rp700 ribu untuk 400 buku berbagai jenis tersebut, menurutnya bukan menjadi masalah.
“Biar bisa dibaca masyarakat, tidak ada ruginya kan buat baca-baca. Selama 20 tahun menjadi pedagang buku, saat ini minat baca masyarakat cukup rendah. Yang datang rata-rata anak sekolah yang membutuhkan buku pelajaran, buku umum jarang peminatnya. Jauh sama dulu, dulu masih banyak minat bacanya,” ujarnya.
Menurutnya, era globalisasi dan menjamurnya sosial media menjadi alasan masyarakat saat ini enggan membaca buku. Aksi bagi-bagi buku gratis dalam peringatan Hari Buku Nasional tersebut dilakukan kali pertama, namun ia berharap untuk selanjutnya menjadi agenda rutinnya.
“Ini tadi harganya rata-rata per buku Rp10 ribu sampai Rp15 ribu. Dengan peringatan Hari Buku ini, saya pribadi berharap minat baca masyarakat Indonesia khususnya Mojokerto meningkat,” tegas pemilik Lapak Buku Corner Booking Tone (Ebook) di Jalan RA Basuni Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini
(ADI)