SURABAYA : Pemerintah Kota Surabaya melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan warna hijau yang saat ini dicapai oleh Kota Surabaya bukanlah zona hijau tetapi angka reproduksi efektif (rt) selama dua minggu terakhir. 

"Bukan Zona hijau, tetapi rt (reproduksi efektif, red) yang sudah mulai terkendali selama dua minggu terakhir," terangnya. 

Dimana mulai dari tanggal 21 Juli  2020 hingga 3 Agustus 2020, rt di Surabaya kurang dari angka satu. Artinya, penularan sudah dapat dikendalikan dan kemungkinan akan hilang dari populasi penyakit tersebut. 

"Dalam rt ada tiga simbol warna yang dapat menggambarkan angka kasus penularan. Yakni merah, kuning, hijau," terangnya.  

Warna merah yang artinya angka penularan di atas satu dan penyakit akan semakin menyebar dan jadi wabah di populasi.  Warna kuning yang artinya penularan sama dengan satu dan penyakit akan konstan ada tidak bertambah dan tidak berkurang di populasi sehingga menjadi endemis. 

"Warna hijau yang artinya nilai penularan di bawah satu dan penyakit dapat terkendali," terangnya. 

Selain itu, angka rt tersebut dihitung dengan dasar data omset mulai tanggal 26 Februari hingga 3 Agustus 2020 atau setara dengan 160 hari. Pada 21 Maret hingga 23 Mei atau bertepatan pada PSBB tahap satu dan dua berwarna merah. Kemudian pada 24 hingga 25 Mei membaik menjadi kuning. 

Berikutnya, pada 26 Mei hingga 4 juni berubah menjadi warna hijau dan pada 5–6 Juni 2020 berubah menjadi kuning dan pada 7 Juni kembali berwarna merah. Kemudian pada 8 hingga 10 Juni masuk ke warna kuning sedangkan pada 11 dan 12 juni berwarna merah. Kemudian 13 hingga 15 Juni kembali berwarna kuning. 

"Kondisi ini terus berubah sangat dinamis. Tetapi yang paling lama warna hijau ini adalah dua minggu terakhir," pungkas Febria. 
 
 

(ADI)