MALANG : Ratusan Aremania memenuhi halaman Kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 42, Malang. Kedatangan mereka untuk memasang kembali logo klub yang sempat dicopot dan dibakar saat kericuhan pada Minggu 29 Januari 2023 lalu.
Sebelum pemasangan logo, para Aremania terlebih dahulu melakukan diskusi dan mengeluarkan aspirasinya secara tertib sambil duduk di halaman kantor. Beberapa korwil Aremania pun hadir di acara ini. Yuli Sumpil sang dirigen Aremania langsung membuka sesi penyerapan aspirasi dalam diskusi antara Aremania dan manajemen Arema FC.
Dirinya menyatakan, menghormati bila ada perbedaan di antara Arek Malang. Namun dia tidak membenarkan adanya cara-cara anarkis, apalagi itu dilakukan sesama arek Malang.
"Logo kita dihancurkan oleh teman kita sendiri. Logo ini enggak bersalah, teman kita banyak yang meninggal karena membela logo ini. Itu pengkhianat arek malang. Saya tidak dendam ke beliau tapi jangan sampai logo ini dirusak," ucap Yuli Sumpil.
Perwakilan Aremania lain, Iin Bendu, mengatakan seharusnya sesama Arek Malang bisa bicara baik-baik dan jangan sampai terjadi keributan. "Podo (sama) Malang-nya ayo bicara baik-baik, jangan sampai sesama Malang-nya ribut," tuturnya.
baca juga : Baru Dibangun 4 Tahun, Plafon Kelas di SDN Gresik Ambrol
Di akhir diskusi, ratusan Aremania kembali memasang logo yang sebelumnya sempat dicopot dan dibakar oleh massa. Terlihat ada sembilan orang yang naik ke atas pagar untuk memasang kembali logo Arema FC. Pemasangan kembali logo ini diiringi chant dari ratusan Aremania lengkap dengan tabuhan drum.
Tolak Arema FC Dibubarkan
Perwakilan Aremania Jalur Gaza Amin meminta agar manajemen mempertimbangkan kembali keinginan untuk membubarkan Arema FC karena petimbangan kondusivitas di Malang.
"Arema FC jangan sampai bubar. Arema itu harga mati orang-orang mati orang-orang Malang. Saya bangganya dengan Arema, harus eksis jangan sampai bubar. Apa yang kita ceritakan ke anak cucu kita kalau Arema bubar," ucap Amin Gaza
Iin Bendu, perwakilan Aremania lainnya juga menegaskan, jika Arema FC bubar maka nasib pelaku-pelaku ekonomi dan UMKM yang bergantung dengan Arema FC akan kesulitan mencari uang. "Kita datang memperjuangkan Arema supaya UMKM bisa jalan, baju kaos laku, kalau Arema FC buyar cari uang dimana mereka," ucap Iin Bendu.
Sementara itu Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) Tatang Dwi Arifianto yang menerima aspirasi dari Aremania, agar tidak ada pembubaran Arema FC. Tatang pun menyampaikan bakal memperjuangkan eksistensi Arema FC, apalagi dengan bantuan manajer Arema FC yang baru Wibie Dwi Andriyas.
"Arema FC jangan sampai dibubarkan, harus eksis. Saya akan memperjuangkan ke Mas Iwan, mewadahi ini semua. Saya perjuangkan. Alhamdulillah ini dibantu Mas Wibi," ujar Tatang Dwi Arifianto, di hadapan Aremania.
Tatang mengaku bakal memperjuangkan eksistensi Arema FC agar terus melanjutkan kompetisi. Namun ia masih perlu berdiskusi dengan jajaran direksi dan komisaris lainnya.
"Saya akan memperjuangkan satu dua hari ini pasti ada jawaban. Saya mohon maaf, saya pribadi tidak bisa memutuskan," katanya.
(ADI)