Inovatif, Mahasiswa UB Ciptakan Peta Digital untuk Penyandang Tunanetra

UnBlindmap diciptakan untuk membantu para tunanetra (Foto / Istimewa) UnBlindmap diciptakan untuk membantu para tunanetra (Foto / Istimewa)

MALANG : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) sukses menciptakan aplikasi peta digital untuk penderita tunanetra. Aplikasi bernama UBblindmap ini sengaja diciptakan Erwin untuk membantu penyandang tunanetra mendapatkan informasi di kawasan Universitas Brawijaya. Sesuai namanya UBblind map merupakan aplikasi berbasis peta wilayah Universitas Brawijaya (UB). Aplikasi ini nantinya akan dirilis di Google Play Store dan bisa diunduh oleh semua orang.

Pencetus UBblindmap, Muhammad Erwin Amrullah menuturkan, aplikasi peta tersebut menggunakan suara dan getaran menyesuaikan cara komunikasi penyandang tunanetra yang membutuhkan indera peraba dan pendengaran. Selain itu, fitur suara dan getaran ini berfungsi sebagai informasi saat diusap pada aplikasi, kemudian penyandang tunanetra akan mengetahui informasi pada aplikasi peta yang digunakan.

"Aplikasi ini dirancang berdasarkan peta kawasan wilayah Universitas Brawijaya, lalu ditransformasi menjadi sebuah peta dan mempunyai fitur suara dan getaran agar penyandang tunanetra bisa menggunakannya," kata Erwin, Senin 13 September 2021.

BACA JUGA : 4 Mahasiswa UMM Berhasil Ciptakan Sarung Tangan Pencegah Saraf Terjepit

Erwin mengatakan, aplikasi peta tunanetra diinstal di sebuah tablet berukuran 10 inch, untuk emudian menjadi alat fasilitas pengenalan wilayah di kawasan Universitas Brawijaya. Hadirnya aplikasi ini, memudahkan para mahasiswa maupun pengunjung tunanetra yang berada di wilayah universitas tersebut.

"Aplikasi peta tunanetra UBblindmap ini dibuat melalui aplikasi Unity dan Blender yang biasa digunakan untuk 3D modelling membuat sebuah game. Map dibuat berupa 3D juga untuk tunanetra yang low blind. Tunanetra ini kan ada kategori dari low vision sampai totally blind. Jadi mereka semua bisa menggunakannya dan sudah diatur warna kecerahan bagi tunanetra kategori low blind," katanya.

Saat ini dia tengah mengajukan proses ke HAKI dan IOS untuk bisa mengunduh aplikasi ini. Adanya aplikasi peta tunanetra UBblindmap ini diharapkan dapat membantu penyandang disabilitas tunanetra dan juga sebagai fasilitas wajib di institusi kampus, sehingga kampus-kampus di Indonesia juga semakin ramah pada penyandang tunanetra.

"Semoga semakin banyak penemuan anak bangsa dalam membantu mengatasi masalah sehari-hari," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait