JEMBER: Keterbatasan ekonomi memaksa keluarga miskin di Jember, Jawa Timur, tinggal di poskamling, berdinding kain dan beralas kardus bekas. Dua anaknya terpaksa tidak melanjutkan sekolah karena tak memiliki biaya.
Di bangunan poskamling yang terbuat bambu berukuran 2 x 1,5 meter di Jalan Slamet Riyadi. Patrang, Jember ini, Sholehudin dan dua anak perempuannya tinggal bertahun-tahun.
Sehari-hari, Sholeh hanya bekerja serabutan menjadi kuli bangunan dan membuat layang-layang untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama dua putri kesayangannya, Yahra Fitriani (8 tahun) dan Salsabila Putri Aini (9 tahun)
"Sudah tahunan tinggal di poskamling, warga tidak keberatan karena kasihan juga, tidak punya tempat tinggal. Kadang juga dikirimi warga makanan dan kasih kerjaan seadanya, " ujar Jumiatin, salah satu warga.
BACA: Tim Investigasi Selidiki Kasus Pelajar Meninggal Setelah Divaksin
Dinas Sosial bersama pihak Kecamatan Patrang langsung mendatangi poskamling yang ditempati keluarga Sholahudin. Setelah memberi penjelasan, akhirnya Sholahudin diajak pindah ke tempat yang lebih layak, yakni Rumah Indah Sehat, milik salah seorang tokoh masyarakat.
Semua perabotan yang selama ini disimpan di poskamling langsung diangkut menggunakan kendaraan milik DPRD Jember yang telah dipersiapkan.
"Dinsos juga memberi paket sembako pada serta akan mengupayakan kedua anak Solahudin, untuk bisa kembali bersekolah, " ujar Widi Prasetyo, Kepala Dinas Sosial Jember.
Mengacu dari data terpadu kesejahteraan sosial tahun 2021 ini, dari jumlah penduduk 2,5 juta lebih warga miskin dan tidak mampu di Kabupaten Jember berjumlah 986 ribu jiwa.
(TOM)