Kerusuhan yang terjadi seusai laga Persebaya Surabaya vs Arema FC pada Sabtu, 1 Oktober 2022, malam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memakan 129 korban jiwa. Warga Muhammadiyah di Kota Surabaya, Jawa Timur, menggelar salat gaib bagi korban yang meninggal.
“Hari ini kami menggelar salat gaib di seluruh kecamatan se-Surabaya,” ujar Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya M. Arif An, dilansir dari Antara, Senin, 3 Oktober 2022.
Salat gaib dilaksanakan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah yang ada di Kota Surabaya, termasuk di masjid, panti asuhan, dan sekolah.
Sebanyak 207 siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Dupan di Kawasan bangkingan, Surabaya melakukan salat gaib pada Senin, 3 Oktober 2022, pagi.
“Salat gaib ini kami lakukan bersama siswa-siswi untuk mewakili ucapan turut berduka dan berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang. Semoga Allah menempatkan mereka di tempat yang terbaik” ujar Kepala MIM Dupan Surabaya, Rohim.
Arif menuturkan bahwa Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga semua korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Menurutnya, kerusuhan yang merenggut nyawa sekitar 130 orang itu adalah tragedi besar.
“Ini tragedi besar dunia. Mohon para pihak untuk mengusut tuntas. Harus ada yang bertanggung jawab, dalam hal ini penyelenggara, aparat, dan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) sepak bola,” katanya.
BACA: Bank Jatim Gelontorkan Bantuan kepada Korban Tragedi Kanjuruhan
BACA: Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Fokus Usut Penyelenggaraan dan Pengamanan
BACA: Update Korban Tragedi Kanjuruhan : 131 Meninggal, 31 Luka Berat dan 253 Luka Ringan
(SUR)