JOMBANG : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar membeber data yang mengejutkan. Yakni terkait adanya 2.157 warga Indonesia yang bergabung dengan gerakan ISIS (Islamic State in Iraq and Syria atau Negara Islam di Irak dan Suriah). Bahkan dari jumlah tersebut terdapat anak-anak dan wanita sebanyak 370 orang.
Boy mengatakan ribuan warga yang tergabung ISIS itu tersebar dengan nasib berbeda. Ada yang sudah meninggal, dipenjara, ada juga yang dikembalikan lagi ke Indonesia. Bahkan, ada juga yang sampai hari ini berada di kamp pengungsian. Boy juga menyebut, dari jumlah tersebut, yang masuk dalam kategori wanita dan anak-anak sebanyak 370 orang.
“Ada yang berusia di bawah 10 tahun sebanyak 82 anak. Mereka saat ini berada di kamp pengusian,” kata Boy saat memberikan sambutan acara final ‘Santri Speech Contest’ Tingkat Nasional di Pesantren Tahfidz Alquran Cinta Rosululloh, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Jombang, Senin 14 Maret 2022.
Baca juga : Rumah Terbakar, Nenek Ini Histeris hingga Nyaris Terobos Kobaran Api
Untuk itu, Boy berharap masyarakat tidak termakan propaganda dengan narasi islam yang mengarah pada kekerasan. Karena warga Indonesia yang berangkat bergabung dengan ISIS itu termakan propaganda bahwa di Syiria (Syam) akan lahir negara islam dunia yang memberikan harapan baru. Namun apa yang terjadi di sana? Ternyata mereka yang datang itu dimanfaatkan untuk menggulingkan pemerintahan sah.
Menurut Boy, mereka melakukan pendudukan di beberapa provinsi. Kemudian, mereka melakukan kejahatan-kejahatan. Termasuk melakukan pembunuhan. Sementara itu, selain membuka final ‘Santri Speech Contest Tingkat Nasional’, Kepala BNPT bersama rombongan juga mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng dan PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas Jombang.
Di Tebuireng, Boy ziarah ke makam pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari, serta presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sedangkan di PPBU Tambakberas, rombongan BNPT berziarah ke makam pendiri NU KH Wahab Chasbullah.
“Ulama asal Jombang tersebut menjadi rujukan BNPT karena mengusung semangat ukhuwah dan hubbul wathon minal iman,” tandasnya.
(ADI)