Madiun: Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menetapkan Jalan Yos Sudarso sebagai kawasan wisata heritage untuk mendukung pengembangan pariwisata setempat. Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapedalitbangda) menetapkan jalan ini untuk dikembangkan sebagai kawasan kota lama.
Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur, Kewilayahan, Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bapedalitbangda Kota Madiun, Mas Kahono Pekik Hari Prasetiyo, menyebut area heritage ini meliputi perumahan loji di selatan Pabrik Gula Redjo Agung Baru. Kawasan ini tidak hanya dibangun sebagai pedestrian tetapi juga sebagai tempat edukasi.
"Kemarin dikunjungi dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Pemprov Jatim dalam rangka verifikasi pengajuan DAK (Dana Alokasi Khusus) Kota Lama di Kota Madiun," ujar Kahono Pekik dikutip dari Antara, 3 Juni 2024.
Ia menjelaskan bahwa trotoar yang ada akan diperbaiki mulai dari kawasan Pabrik Gula Redjo Agung hingga PT INKA. Pengembangan kawasan ini dibantu anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi.
Pemprov Jatim merespons positif pengajuan ini karena kawasan tersebut memiliki tema kuat sebagai kawasan heritage yang potensial menarik wisatawan, sesuai dengan arahan dari Kementerian PUPR dan Kemenkeu.
Kahono Pekik optimistis bahwa pengajuan tersebut akan disetujui. Pembangunan kawasan ini telah diajukan ke Pemprov Jatim dengan anggaran sekitar Rp60 miliar, meskipun pembangunan diperkirakan baru akan dimulai pada tahun 2025.
"Arahan dari Kemenkeu supaya pendanaan dari pemerintah bisa memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Apa yang kami usulkan itu mengarah ke sana, makanya kemarin waktu dikunjungi Pemprov tanggapannya positif," kata dia.
Ia berharap pengembangan Jalan Yos Sudarso sebagai kawasan wisata heritage akan menambah daya tarik wisata di Kota Madiun, menarik lebih banyak wisatawan ke kota ini.
Kawasan ini nantinya akan mendukung wisata buatan Pahlawan Street Center (PSC) yang berada dalam satu jalur dengan Jalan Yos Sudarso Kota Madiun.
(SUR)