Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, sistem pembelajaran sekolah tatap muka akan dibuat dalam beberapa skema. Salah satunya, para siswa akan tetap masuk sekolah namun dibagi dalam beberapa gelombang.
"Kami nanti akan berkoordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), tentang sistem ini, apakah bisa diterapkan atau tidak,"ungkapnya.
Whisnu Sakti mengatakan, Pemkot Surabaya juga memperhatikan pola belajar mengajar yang ada di sekolah. Sistem belajar yang diterapkan selama ini dievaluasi, apakah efektif dengan online atau tidak untuk para siswa.
"Tentunya jika skema ini tidak ada kendala, persetujuan orang tua atau wali murid juga diminta," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo menambahkan, hingga saat ini pihaknya memang masih mempertimbangkan soal sekolah tatap muka. Pemerintah perlu mempertimbangkan sejumlah aspek agar sistem yang diterapkan efektif untuk proses pendidikan selama pandemi covid-19.
"Untuk menggelar sekolah tatap muka, ada beberapa parameter, yakni, dari para kepala sekolah, komite, dan persetujuan wali murid dan pemkot," katanya
(ADI)