Banjir lahar ini terjadi setelah kawasan puncak gunung diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya, air hujan yang turun dari kawasan puncak dan lereng ini membawa membawa material vulkanik gunung bekas erupsi Sabtu lalu, berupa batu dan pasir.
"Akibatnya aktivitas penambang pasir berhenti. Akses jalan penghubung antara Kecamatan Pasrujambe dengan Kecamatan Candipuro, terputus total," kata Warga Desa Pasrujambe, Sholehuddin.
Para pengguna jalan memilih untuk menunggu air surut, sementara sebagian lagi memilih berbalik arah karena banjir lahar cukup besar dan deras.
Sementara itu, hasil pengamatan oleh petugas pusat vulkanologi mitigasi bencana Geologi di Gunung Sawur gunung semeru mengalami dua kali guguran dengan amplitudo sembilan mili meter.
Tiga kali hembusan dengan amplitudo empat mili meter, satu kali getaran gempa tekntonik jauh dengan amplitudo dua puluh dua milik meter, dua kali gempa vulkanik dangkal dan satu kali getaran banjir dengan amplitudo sepuluh mili meter selama dua ribu seratus detik. Dengan status gunung masih waspada level dua.
(ADI)