MAGETAN: Puluhan hektar lahan persawahan tdi Magetan, Jawa Timur, tak lagi hijau. Para petani memilih tak mengurusi sawah lantaran belasan waduk kekeringan.
Kondisi ini terlhat di Desa Joketro, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Tampak, puluhan hektar lahan sawah dibiarkan mengering tidak ditanami apapun.
"Petani memang sengaja tidak menggarap sawah karena tidak ada air. Untuk menanam jagung yang tak perlu butuh banyak air, petani juga tidak berani karena tidak tidak ada air sama sekali, " ujar Saenah, salah satu petani.
Di desa ini, lanjut Saenah, ada 50 hektar lebih sawah yang dibiarkan mengering atau tak digarap. Petani tidak bisa mendapatkan air untuk pengairan lantaran tidak ada sumur dalam yang selama ini diimpikan para petani.
Sementara Waduk Koketro yang tak jauh dari lokasi sawah juga tidak bisa mencukupi kebutuhan air para petani. Apalagi saat ini air waduk sudah tidak bisa dialirkan ke irigasi sawah milik petani karena airnya sudah menyusut.
"Kalau air embung (waduk) penuh sebetulnya petani masih bisa menggarap sawahnya. Tapi airnya juga sudah tidak ada lagi, " keluhnya.
Sementara dari data Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magetan, ada 15 waduk atau embung di Magetan airnya sudah menyusut dan tidak bisa dialirkan ke sawah.
(TOM)