BOJONEGORO: RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Jawa Timur memberlakukan kebijakan baru. Kini, pemulasaraan jenazah pasien covid-19 tak lagi menggunakan peti. Lho?
Sebagai gantinya, digunakan kantong untuk jenazah pasien covid-19. Sebelumnya, pihak RSUD selalu menggunakan peti untuk pemulasaraan jenazah pasien covid-19 yang meninggal dunia.
Heri Setiawan, salah satu keluarga pasien covid-19 yang meninggal dunia mengaku kecewa dengan pemberlakuan kebijakan baru tersebut. Selain kurang aman, juga tidak pantas jenazah manusia hanya dibungkus plastik
"Kami sudah mengurus sesuai prosedur pasien covid-19. Tidak ada peti mati, warga di kampung juga takut kalau bawa pakai keranda. Terus kalau kayak gini (dibungkus plastik) gimana kelihatannya, tidak pantas, " ujar Heri di depan jenazah keluarganya yang terbungkus plastik warna oranye.
BACA: Covid -19 Jatim Melandai, Sekdaprov: Tetap Waspada, Jangan Ceroboh!
Dari informasi yang beredar, perubahan kebijakan RSUD Bojonegoro tersebut menyusul mahalnya harga peti jenazah di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang mencapai ratusan ribu rupiah per biji.
Sementara Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, dr Thomas Djaja mengatakan, pihaknya masih belum mengetahui secara pasti dengan adanya perubahan kebijakan baru tersebut.
Namun menegaskan penggunaan kantong jenazah untuk pasien covid-19 yang meninggal dunia dianggap aman. "Di dalam kantong jenazah sudah dilapisi plastik dan sudah dilakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan, " ucapnya.
(TOM)