Gedung Rusak, PTM di MAN 2 Turen Dibatalkan

Kondisi Gedung MAN 2 Turen yang rusak akibat gempa. (medcom) Kondisi Gedung MAN 2 Turen yang rusak akibat gempa. (medcom)

MALANG: Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah MAN 2 Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur terpaksa dibatalkan. Sebabnya, gedung sekolah masih  rusak akibat gempa.

"Kami tidak melakukan tatap muka selain karena belum ada instruksi juga karena bangunan yang roboh. Kami kerja bakti untuk membersihkan puingnya," kata Kepala MAN 2 Turen Malang, Sama'i, Selasa 20 April 2021.
 
Kini, para guru MAN 2 Turen Malang masih sibuk membersihkan puing bangunan runtuh di ruangan kelas dan sekitarnya. Total ada 10 ruang kelas yang rusak, tiga diantaranya rusak parah lantaran atapnya roboh.

"Sampai sekarang kami belum bisa merenovasi. Saat ini siswa masih daring dulu belajarnya. Sembari menunggu renovasi," bebernya.
 
Rencananya, PTM di MAN 2 Turen Malang bakal berlangsung pada Juli 2021. Hal itu dengan catatan sekolah sudah diperbaiki dan direnovasi.
 
Namun, pihak MAN 2 Turen Malang tengah kebingungan mencari anggaran untuk merenovasi bangunan sekolah yang mencapai Rp1 miliar lebih. Sebab, masih belum ada kejelasan akan ditanggung siapa dana tersebut.
 
"Kami masih mencoba mengajukan anggaran. Ini masih pendataan dari Pemkab Malang. Tapi belum tahu anggarannya nanti dari mana," tutup dia.
 
Sebagai informasi, gempa berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 10 April 2021. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
 
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Malang per Senin 19 April 2021, gempa tersebut menyebabkan empat orang warga meninggal dunia dan 110 orang warga mengalami luka-luka.
 
Kemudian, sebanyak 10.482 unit bangunan rumah mengalami kerusakan. Rinciannya, 4.490 unit rumah rusak ringan, 4.104 unit rumah rusak sedang, dan 1.888 rumah rusak berat.
 
Sebanyak 32 dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang terdampak gempa tersebut. Fasilitas umum yang mengalami kerusakan antara lain, 226 bangunan sekolah, 23 unit fasilitas kesehatan, 233 bangunan rumah ibadah dan 159 unit fasilitas umum lainnya.

 


(TOM)

Berita Terkait