Koordinator Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan saat ini pihaknya terus memburu pelaku penyebar pertama video tersebut. Pelaku harus dihukum sesuai perundangan yang berlaku.
"Sebab unggahan dengan kata-kata dicongkel, sangat mengerikan. Membuat takut masyarakat dan menimbulkan ketidak percayaan kepada pemerintah khususnya tenaga kesehatan. Kami menduga narasi di video tersebut sengaja dibesar -besarkan," terangnya.
Ugas juga menuturkan pihak keluarga jenazah menyesalkan beredarnya video hoax tersebut, pasalnya saat jenazah dimandikan hingga dikafani. Pihak keluarga selalu mendampingi dan tidak ada organ hilang pada tubuh jenazah.
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Dewi Corina melalui telepon mengatakan dinas kesehatan sudah melakukan tracing pada keluarga jenazah tracing akan terus dilakukan pada warga sekitar.
"Hingga kini petugas terus mencari siapa saja warga yang berada di sekitar lokasi saat kejadian itu berlangsung," ujarnya.
(ADI)