Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Diharapkan Jadi Ikon Wisata Baru di Kota Batu

Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang diadakan di Kota Batu, Jawa Timur pada Rabu (17/4/2024). (ANTARA/HO-Prokopim Setda Kota Batu) Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang diadakan di Kota Batu, Jawa Timur pada Rabu (17/4/2024). (ANTARA/HO-Prokopim Setda Kota Batu)

Kota Batu: Pawai gunungan ketupat dan hasil bumi dalam acara Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Kota Wisata Batu, Jawa Timur diharapkan dapat menjadi ikon wisata baru di kota ini. Acara seperti ini diharapkan dapat diadakan setiap tahun.

"Kami berharap Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini dapat menjadi ikon pariwisata baru di Kota Batu," ucap Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq dikutip dari Antara, Kamis, 18 April 2024. 

Ia mengatakan, Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini diharapkan dapat menjadi faktor penarik jumlah kunjungan wisatawan lokal ataupun mancanegara ke kota tersebut. Wilayah Kota Batu merupakan salah satu destinasi liburan saat Lebaran 2024. Pada tahun ini, ditargetkan jumlah kunjungan dapat mencapai 12 juta kunjungan ke daerah tersebut.

"Selain itu, mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kami juga ingin acara ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan semangat kebersamaan di Kota Batu," katanya.

Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Effisiensi juga mengatakan Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang baru dilaksanakan kali ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Batu dalam pelestarian tradisi dan budaya lokal. Ia berharap, penyelenggaraan ini dapat berskala lebih besar dan menarik masyarakat untuk juga ikut dalam menjaga kelestariannya.

"Kami harap ini bisa lebih meriah, lebih baik dan lebih besar. Kami juga ingin mengajak seluruh masyarakat Kota Batu untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini," tutur Zadiem dikutip dari Antara, Kamis, 18 April 2024.

Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan adalah tradisi turun-temurun yang merupakan warisan para leluhur di Jawa, terutama Jawa Timur. Tradisi ini memiliki makna simbolik sebagai wujud rasa syukur atas nikmat panen dan doa untuk keberkahan di masa mendatang.

Di Kota Batu, tradisi ini dirayakan dengan pawai meriah yang menampilkan gunungan ketupat raksasa dan berbagai hasil bumi dari berbagai daerah. Ini juga menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjungi Kota Batu.

Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang dilakukan kali ini merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat. Kegiatan ini pun diharapkan dapat menjadi ikon pariwisata baru di Kota Batu yang nantinya juga dapat menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.


(SUR)

Berita Terkait