KEDIRI : Pagebluk virus korona berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat. Salah satunya yang dirasakan Lingga Sapuan Sumargo (27). Pemuda warga Desa Gogorante, Ngasem, Kediri ini terpaksa menutup warungnya lantaran terdampak protokol kesehatan.
Namun Lingga tak menyerah, agar tetap bisa bertahan ia banting setir dengan membuat kerajinan home decor berbahan kayu limbah palet. Kerajinan yang dibuatnya telah tembus pasar luar jawa dengan omzet mencapai jutaan rupiah perbulan.
Home decor karya Lingga ini bermacam-macam, mulai rak tempat televisi, rak bumbu, pigora, dan aneka hiasan dinding hingga berbentuk hexagonal.
"Paling banyak diminati konsumen ialah kerajinan bentuk hexagonal. Karena hiasan dinding ini dapat diisi dengan berbagai macam hiasan lain selera konsumen," ujarnya.
Untuk membuat home decor ini, awalnya kayu-kayu limbah dipotong sesuai ukuran kemudian dihaluskan deegan cara diampelas. Bahan kayu kemudian disatukan hingga membentuk hexagonal. Selanjutnya dapat dikreasi dengan kerajinan lainnya sesuai dengan selera pelanggan.
Menurut Lingga, awalnya ia membuat home decor hanya iseng saja. Sebab, setelah warung ditutup ia sempat linglung. Terlebih, ia tidak mempunyai pengalaman atau keterampilan di bidang perkayuan. Namun karena ia terus berusaha, akhirnya karyanya banyak diminati oleh pelanggan.
Meski pemasaran hasil produk lingga ini hanya lewat media sosial. Namun peminatnya sangat banyak. Selain dari kota Kediri dan Blitar, para pemesan juga juga datang dari Jakarta dan juga dari luar jawa.
Untuk harganya juga sangat terjangkau, mulai Rp 20 ribu sampai Rp 1,5 juta.
(ADI)