Enggan Pulang Kampung, Mahasiswa  IAIN Tulungagung Memilih Berkreasi

Sa'ad Alam Yusuf Irawan menunjukkan hasil shadow box light yang ia buat (Foto / Metro TV) Sa'ad Alam Yusuf Irawan menunjukkan hasil shadow box light yang ia buat (Foto / Metro TV)

TULUNGAGUNG : Pandemi covid-19 berdampak langsung terhadap seluruh sektor kehidupan. Agar bisa bertahan,Sa'ad Alam Yusuf Irawan merintis usaha kerajinan shadow box light

Mahasiswa semester 7 di IAIN Tulungagung asal Sidoarjo ini memilih tetap berada di Tulungagung, meskipun aktivitas kampus masih diliburkan sejak pandemi covid-19. Ia menggeluti usaha shadow box light atau lampu hias dari seni potongan kertas. 

Ide bisnis ini, ia rintis saat badai korona datang dan saat itu juga seluruh kegiatan perkuliahan tatap muka di kampus dihentikan. Sehingga sebagian besar mahasiswa pulang ke kampung halaman. Kondisi tersebut cukup berpengaruh terhadap ekonominya sebab selama ini, ia nyambi menjadi tukang servis laptop di kalangan mahasiswa. 

Berbekal literasi di instagram dan youtube ia pun mulai membuat shadow box light. Dengan bahan dan peralatan sederhana seperti kertas jasmine, pen cutter, isolasi, stirofoam dan boks lampu custom, Sa'ad berhasil membuat lampu hias dan menarik konsumen.

Untuk membuat shadow box light,  tahap pertama yang dilakukan adalah mendesain sketsa gambar yang terdiri dari lima lapis. Setelah dicetak pada kertas jasmine, tahap selanjutnya adalah melubangi kertas sesuai dengan pola. 

Lalu, kertas yang telah terlubangi selanjutnya dirangkai pada boks kaca.  Pada setiap layar, diberikan pembatasan potongan stirofoam  dan di bagian akhir, dipasang rangkaian lampu LED. 

"Untuk satu karya ini, biasanya saya jual mulai harga Rp 200 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kerumitannya," terangnya. 

Untuk memasarkan produknya, Sa'ad memanfaat media sosial instagram. Selama merintis usaha, ia banyak menerima pesanan untuk kado pernikahan, lamaran hingga untuk hiasan atau lampu tidur. 


(ADI)

Berita Terkait