Unik dan Sehat, Mencicipi Nastar Berbahan Daun Kelor

Nastar daun kelor menjadi salah kreasi yang hits di kawasan Lamongan, Jatim (Foto / Metro TV) Nastar daun kelor menjadi salah kreasi yang hits di kawasan Lamongan, Jatim (Foto / Metro TV)

LAMONGAN :  Berawal dari keresahan anaknya tak suka sayur, sekelompok ibu PKK Desa Sukosongo, Kecamatan Kembang Bahu, Lamongan, Jawa Timur menemukan kreasi. Mereka mengolah daun kelor menjadi kue nastar. Rasanya yang gurih, serta kaya akan gizi membuat kue nastar daun kelor ini digemari anak anak. Usaha kreatif ini, terbilang laris manis di pesan warga meski di tengah pandemi covid-19. 

Bahan untuk membuat nastar daun kelor ini cukup sederhan. Yakni, daun kelor yang sudah dihaluskan, nanas yang dijadikan selai, kemudian telur, tepung,susu, mentega, gula, serta garam dapur.

Seluruh bahan kemudian diblender hingga merata. Lalu, masukkan daun kelor yang sudah dihaluskan pada adonan. Selanjutnya adonan yang sudah dipipihkan ditimbang agar beratnya sama. Setelah itu, diberi selai nanas dan dimasukan ke dalam oven selama 15 menit. Nastar daun kelor pun siap dikemas dan dinikmati, yummy...

Pembuat nastar daun kelor Rin Susana mengatakan ide pembuatan nastar kelor ini berawal dari rasan-rasan ibu-ibu yang mengeluhkan anaknya tak suka makan sayur. Kemudian mereka mencari ide untuk menyiasatinya.

"Kami pun mencari bahan-bahan yang pas. Nah kebetulan banyak pohon kelor yang tertanam di rumah-rumah warga. Setelah itu, kami putuskan mencoba membuat nastar ini," terangnya.  

Setelah beberapa kali percobaan, kreasi nastar daun kelor ini rupanya digemari warga. Rasanya yang gurih, manis, ternyata disukai banyak kalangan termasuk anak-anak. Meski, penjualan dilakukan secara online omzet penjualan perbulan mencapai Rp5 juta dengan harga jual seperempat kilogram seharga Rp20 ribu, sedangkan setengah kilogram seharga Rp40 ribu.

"Pemesanannya tidak dari wilayah kabupaten lamongan saja, melainkan sudah merampah ke sejumlah wilayah sekitar yakni Gresik dan Bojonegoro," terangnya. 

Bisnis kreatif ibu PKK ini bisa menjadi solusi ikut meningkatkan PAD serta pendapatan masyarakat di tengah krisis akibat pandemi covid-19. 
 


(ADI)

Berita Terkait