Kasus Kematian Covid-19 di Jatim Masih Tinggi, 320 Orang Per Hari

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Angka kematian akibat covid-19 di Jawa Timur belum mampu menurun, bahkan semakin meninggi. Per hari, angka kematian melonjak dari 200 menjadi 320 orang.
 
"Kita memang punya Pekerjaan rumah (PR) menekan angka kematian yang masih cukup tinggi. Angka kematian covid-19 tinggi karena varian Delta India ini lebih ganas dari varian Wuhan," kata Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, di Surabaya, Selasa, 10 Agustus 2021.
 
Joni mengatakan, tingginya angka kematian itu tak berbanding lurus dengan angka kasus covid-19 harian di Jatim. Kasus harian justru menurun drastis, dari 7-8 ribu menjadi 2-3 ribu per hari.

BACA: PPKM Diperpanjang Hingga 16 Agustus, Mal di Surabaya Boleh Buka!

Menurut Joni, menurunnya kasus harian itu salah satu dampak diberlakukannya PPKM Darurat Level 4. Ini bukti bahwa masyarakat Jatim dalam menjaga protokol kesehatan (prokes) mulai disiplin.
 
"Karena varian ini lebih galak, maka prokes kita harus ditingkatkan, sebagai bentuk kewaspadaan dan pencegahan kita terhindar covid-19," ujarnya.
 
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, jumlah kasus aktif sebanyak 41.794 kasus tersebar di 38 kabupaten/kota. Sebelumnya, untuk kasus aktif covid-19 di Jatim sempat menyentuh angka 50 ribu, namun kini berangsur menurun.
 
Daerah terbanyak kasus aktif alias pasien masih menjalani perawatan, ada di Kota Surabaya yakni 4.842 orang. Lalu 3.373 kasus di Kota Malang, disusul Kabupaten Malang sebanyak 3.126 kasus, Kab. Ponorogo 2.801 kasus, Jember 2.619 kasus,  dan 2.029 kasus aktif di Sidoarjo.
 
Sementara angka kematian akibat covid-19 di Jatim mencapai sebanyak 23.578 jiwa. Kota Surabaya menduduki daerah terbanyak yakni 2.144 orang meninggal. Kemudian  1.367 di Banyuwangi, 1.310 di Jombang, 1.296 di Kab. Blitar, dan daerah terbanyak keempat adalah Jember 1.119 kasus kematian.

 


(TOM)

Berita Terkait