SURABAYA: Gelar tim musafir harus disandang Persebaya selama persiapan Piala Menpora. Sebab, tim berjuluk Bajol Ijo itu harus berpindah-pindah tempat latihan.
Kondisi ini ternyata dipicu sikap Pemkot Surabaya yang tidak mengubris permintaan manajemen Persebaya untuk menyewa Stadion Gelora 10 November sebagai tempat latihan.
Sekretaris Persebaya Ram Surahman mengatakan jika Persebaya telah berkirim surat ke Pemkot Surabaya terkait penyewaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 Nopember. GBT untuk home base. Sedangkan G10N untuk tempat latihan.
Sifat surat tersebut adalah meminta jawaban pemkot terkait permohonan Persebaya untuk sewa dua stadion tersebut. Di mana sebelumnya, Persebaya sudah mendapatkan lampu hijau dari wali kota terdahulu, Whisnu Sakti Buana, untuk sewa dua stadion tersebut.
”Surat pertama pada 3 Maret belum dibalas pihak Pemkot Surabaya. Karena itu, kami berkirim surat lagi Senin kemarin. Dengan surat kedua ini, kami berharap bisa mendapatkan jawaban tertulis dan izin penyewaan dari pemkot,” ujar Ram Surahman, Rabu 17 Maret 2021.
Lantaran tidak ijin, lanjut Ram, Persebaya saat ini harus berpindah-pindah lokasi latihan di Sidoarjo maupun Surabaya, karena belum ada kejelasan soal sewa Gelora 10 November.
Izin pemkot terkait GBT juga sangat penting bagi Persebaya, terkait dengan licensing AFC yang biasanya akan dijalankan bersamaan dengan dimulainya liga. Lolos Licensing AFC sangat dibutuhkan Persebaya untuk bisa berlaga di kejuaraan internasional.
(TOM)