SURABAYA: Ancaman bonek yang akan mengelar demo besar-besaran membuat nyali Pemkot Surabaya ciut. Bukti, Persebaya akhirnya dijinkan memakai Stadion Gelora 10 November dan Stadion Gelorab Bung Tomo.
Ijin itu tertuang secara dalam kesepakatan yang ditandatangani Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usia bertemua dengan perwakilan bonek yang difasilitasi Polrestabes Surabaya di Balai Kota Surabaya, Rabu 24 Maret 2021.
“Tadi disepakati, kalau masa pemeliharaan selesai, sudah bisa digunakan dengan sistem sewa yang disepakati sesuai perundangan yang berlaku,” kata Eri Cahyadi usai pertemuan.
Dari pertemuan itu dihasilkan tujuh poin kesepakatan. Pertama, Persebaya dapat menggunakan Stadion GBT untuk pertandingan dan Gelora 10 Nopember serta 3 (tiga) Lapangan Madya di kompleks Gelora Bung Tomo untuk latihan.
Kedua, sewa lapangan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. Ketiga, Persebaya sebagai tim asal Surabaya dapat prioritas dalam penggunaan Stadion GBT, Gelora 10 Nopember.
Selanjutnya, di poin empat, akan diadakan pertemuan rutin dua bulanan antara Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Presiden Persebaya dan Bonek.
Kelima, Persebaya memprioritaskan pemain asli asal Surabaya dalam rekrutmen pemain sesuai dengan skill dan kemampuan.
Keenam, Persebaya harus bisa mencetak pemain asli dari produk Surabaya. Sedangkan terakhir, pihak Persebaya wajib mengganti kerusakan stadion apabila terjadi kerusakan dalam jangka waktu yang tertuang dalam kontrak.
Sebelumnya, kordinator bonek mengancam akan melakukan demo besar dengan 5.000 massa pada Kamis besok, 25 Maret 2021. Aksi ini dilakukan lantaran Persebaya sudah dua kali mengajukan ijin berlatih untuk persiapan Piala Menpora tidak digubris.
Bahkan, lewat surat Dispora Surabaya, Persebaya ditolak berlatih di Stadion 10 November dengan alasan akan dipakai latihan Akademi Sepakbola Surabaya. Jawaban ini mematik amarah bonek!
(TOM)