Korban Gempa di Malang Pilih Berhutang Material Bangunan

Sejumlah bangunan di Desa Majang Tengah porak-poranda akibar terjangan gempa pekan lalu. (metrotv) Sejumlah bangunan di Desa Majang Tengah porak-poranda akibar terjangan gempa pekan lalu. (metrotv)

MALANG: Sepekan sudah bencana gempa bumi di Kabupaten Malang berlalu. Namun belum semua korban tersentuh bantuan, terutama rehabilitasi bangunan. Akibatnya, warga terpaksa berhutang untuk memperbaiki rumahnya.

Salah satu warga yang sudah memulai renovasi mandiri rumahnya akibat gempa malang selatan ini adalah Wakhid, warga RT 5,  RW 1, Desa Majang Tengah,  Dampit,  Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Wakhid mengaku kerusakan parah rumahnya ini terdiri dari patah rangka dan ambrolnya tembok kamar depan. Ditambah ambruknya dua buah ruangan di bagian samping termasuk pada bagian atap dan genting.

Meski sudah berjalan sepekan pasca musibah gempa, bantuan material bahan bangunan yang sangat ia butuhkan untuk memperbaiki kerusakan rumahnya tersebut, hingga kini belum datang.

Sementara seluruh anggota keluarganya tidak ingin mengungsi ke tenda penampungan  atau lokasi relokasi yang dijanjikan pihak Pemerintah Kabupaten Malang.

Wakhid terpaksa berhutang kepada majikannya sebesar Rp 6, 5 juta berupa material bahan bangunan.  Mulai dari besi kolom, semen, pasir dan peralatan.  

"Itu belum termasuk biaya tenaga kerja  yang. Saat ini yang mengerjakan dibantu tetangga desa dan  keluarga sendiri, " ujarnya.

Meski harus berhutang,  wakhid berharap langkah ini menjadi jalan keluar terbaik bagi keluarganya untu dapat menempati kembali rumah yang mengalami kerusakan parah saat gempa 6,1 magnitudo menguncang 10 April 2021.


Hingga kini, total kerusakan fisik bangunan di RW 1 Desa Majang Tengah, Dampit mencapai 427 unit. Terbagi dalam kerusakan ringan 250 unit, sedang 115 unit  serta 62 sisanya kerusakan berat. Jumlah tersebut mencakup 474 kepala keluarga  atau 1577 jiwa terdampak.


(TOM)

Berita Terkait