Abon Ikan Patin, Cara Warga Ngawi Bangkit dari Pendemi

Abon ikan patin hasil olahan warga Ngawi yang makin digemari. (metrotv) Abon ikan patin hasil olahan warga Ngawi yang makin digemari. (metrotv)

NGAWI: Harga jatuh dihantam pandemi covid-19, tidak membuat pembudiya ikan patin di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menyerah. Mereka bangkit dengan mengolah ikan patin menjadi abon.  

Hasilnya, abon ikan patin ini  mulai banyak digemari masyakarat. Dari hasil usahanya, mereka mampu meraup omzet hingga jutaan rupiah perbulan.

Abon ikan patin ini diproduksi warga Desa Sumber. Mereka membuat terobosan karena budidaya ikan patin ini tidak mampu berkembang karena sulitnya penjualan dan harga terus menurun  di masa pandemi covid-19.

"Kami memanfaatkan ikan patin yang melimpah di desa. Kemudian dibuat menjadi abon yang biasa dijadikan lauk pauk untuk dimakan dengan nasi, "  ujar Karmila salah satu pembuat abon.

Untuk proses pembuatan, yakni dengan merebus ikan dan menggambil dagingnya.  Setelah diberikan sejumlah bumbu dan digoreng. Ikan patin selanjutnya dimasukkan dalam alat pengering untuk dibuat menjadi abon.

Karmila mengaku dalam setiap produksi,  1 kilogram ikan patin  mampu menghasilkan 2 ons abon patin. Setiap hari,  dirinya mampu memproduksi 5 kilogram ikan patin menjadi abon.

Lewat cara ini, nilai jual ikan patin menjadi inggi jika dibanding hanya menjual ikan secara langsung.Untuk satu satu ons abon ikan patin dijual Rp 40 ribu  perbungkus.

"Sementara saat ini memasarkan abonnya melalui media online dan memanfaatkan teman-teman dekat saja, " ujarnya.  

Namun dari hasil usaha abon ikan patin ini, warga mampu meraup omzet jutaan rupiah setiap bulan sekaligus bangkit melawan pandemi covid-19.


(TOM)

Berita Terkait