JOMBANG : Puluhan ibu-ibu di Kabupaten Jombang, Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa menuntut proses pembelajaran di sekolah dibuka secara tatap muka. Pengunjuk rasa menilai, proses pendidikan secara daring yang saat ini berlangsung justru membuat pengeluaran para orang tua membengkak dan proses belajar siswa menjadi tidak efektif.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan ibu-ibu ini digelar di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang. Aksi unjuk rasa ini dilakukan, guna menuntut pihak dinas segera mengeluarkan kebijakan membuka sekolah secara tatap muka.
Sembari membentangkan sejumlah poster tuntutan, para ibu-ibu ini menilai proses belajar mengajar secara daring yang saat ini berlangsung, sangat tidak efektif. Bahkan, tak sedikit dari orang tua terpaksa harus mengeluarkan uang cukup banyak hanya untuk bisa membeli kuota internet.
Para pengunjuk rasa menilai, sekolah daring juga berdampak buruk bagi anak-anak mereka. Dampak yang ditimbulkan, yakni para siswa menjadi anti sosial.
"Saat ini yang dibutuhkan wali murid yakni sekolah segera dibuka secara tatap muka. Pihak dinas pendidikan, harus bisa memfasilitasi tuntutan tersebut dengan membuat petunjuk teknis pelaksanaan sekolah tatap muka sesuai protokol kesehatan pencegahan covid-19," kata Jeffy Irnawati, salah satu orang tua siswa.
Sementara pihak Dinas Kabupaten Jombang mengaku masih belum bisa memenuhi tuntutan warga. Sebab, kabupaten Jombang masih dalam kawasan zona orange sebaran virus covid-19, dengan total kasus sebanyak 652 kasus.
(ADI)