GRESIK : Syaiful Arif (44) warga Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Gresik, pria yang kawin dengan kambing di Pesanggrahan Kramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, menangis di hadapan ulama Gresik. Dia menyesal dan mengucapkan syahadat.
“Saya meminta maaf dan bertobat kepada Allah SWT atas kesalahan saya sebagai pengantin yang nikah dengan domba. Berjanji tidak lagi mengulangi perbuatan ini lagi,” ujarnya, Kamis 9 Juni 2022.
Sambil mengusap air matanya, Saiful Arif dengan terbata-bata masih terus meminta maaf atas perbuatan dirinya yang dianggap menista agama. Sosok Saiful Arif yang fenomenal itu, sebenarnya telah berkeluarga dan punya anak. Dari pengakuannya, dirinya hanya membantu konten youtube milik teman akrabnya bernama Arif.
Sebelum kejadian ini, lanjut dia, dirinya dijemput seseorang untuk datang ke Pesanggrahan Kramat Ki Ageng milik anggota DPRD Gresik Nurhudi Didin Arianto, Sabtu malam 4 Juni 2022. Setelah itu, besoknya dirinya langsung disuruh memakai pakaian adat Jawa oleh teman yang punya konten itu. Beserta skenario tentang menikah untuk menjaga alam semesta.
Baca juga : Viral Pernikahan Kambing, MUI Gresik : Sesat!
“Itu semuanya dari pemilik konten, saya hanya membantu,” ujarnya, di Kantor MUI Gresik.
Saiful Arif bercerita dalam skenario itu, dirinya mendapatkan mimpi untuk mengawini domba. Menurutnya, itu hanya cerita dari temannya yang bernama Arif. “Saya siap tobat lahir batin. Demi Allah saya tidak dibayar. Saya bersama Arif teman akrab membantu setulus hati dan ikhlas,” ungkapnya.
Dalam pernikahannya dengan domba, dirinya tanpa berlatih terlebih dahulu, dan langsung melakukan ritual yang menistakan agama Islam. “Disuruh nikah seperti sungguhan. Ada ijab qobul berbahasa Indonesia, ada banyak saksi dan maharnya Rp22 ribu,” kata Saiful Arif.
Usai melakukan pernikahan dengan domba, istrinya mengetahui kejadian tersebut. Pasalnya, video konten yang dibuatnya sempat viral di medsos sebelum di-take down.
“Istri saya langsung marah besar melihat kawin dengan domba. Tapi, saya meyakinkan bahwa itu hanya konten, tidak ada tendensi apa-apa,” pungkas pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja soundsystem itu.
(ADI)
