SURABAYA: Sebanyak lima negera mengikuti International Conference on Ummah: Digital Innovation, Humanities and Economy (ICU: DIHEc) 2020 yang digelar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama dengan University Malaysia Kelantan (UMK), 18-19 Agustus 2020.
Selain Indonesia dan Malaysia, tiga negara lain yang hadir menjadi peserta melalui aplikasi Zoom dan Youtube Channel Unusa, yaitu Filipina, Oman dan Polandia.
Ketua Panitia, Dr. Ubaidillah Zuhdi, S.T, M.Eng., M.S.M. menjelaskan acara ini merupakan kali kedua yang digelar Unusa, dengan mengangkat empat topik seperti Economics and Business, Enggineering and ICT, Education, and Humanities. Konferensi kali ini digelar secara virtual atau Dalam Jaringan (Daring), meskipun begitu pertemuan ini tidak menyurutkan peserta.
“Topik ini cukup menarik perhatian bagi akademisi dari berbagai negara yang memang akan membicarakan empat topik tersebut, terlebih selama pandemi covid-19 ini yang memang banyak yang berpengaruh termasuk empat topik ini,” beber pria yang biasa di panggil Ubay ini.
Ubay menjelaskan adanya pandemi covid-19, ini berpengaruh pada semua sektor yang terjadi di semuaa negara. Pembelajaran online atau Dalam Jaringan (Daring) menjadi salah satu solusi pembelajaran jarak jauh.
“Mau tidak mau saat ini kita sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk model pembelajaran,” jelas Pria yang menjadi Dosen Unusa ini.
Sementara itu, mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA yang menjadi salah satu narasumber menjelaskan memasuki era digital tidak semua masyarakat menguasai digital. “Perlu adanya kemampuannnya untuk menguasai digital,” ungkapnya.
(TOM)