TULUNGAGUNG: Puluhan pemuda Tulungagung, Jawa Timur melakukan aksi razia 'perut lapar'. Mereka memborong dagangan nasi bungkus kemudian membagi-bagikannya pada warga yang membutuhkan.
Aksi mulia ini dilakukan pemuda Tulungagung setelah melihat dampak penerapan jam malam selama PPKM Darurat. Salah satunya, omzet para pedagang yang berjualan di malam hari turun lantaran sudah harus tutup pukul 20.00 WIB.
"Melihat kondisi ini kami melakukan aksi razia perut lapar menggunakan uang hasil patungan dan sumbangan donatur untuk memborong dagangan pedagang kaki lima yang belum habis, " ujar Koordinator Aksi, Kaesar Deri Setia.
BACA: Ambulans Angkut Jenazah Dihadang Warga, Protes Suara Sirene!
Dijelaskan Kaesar, setidaknya 2 kali dalam sepekan saat menjelang jam malam mereka berkeliling memborong sisa dagangan terutama nasi bungkus dari sejumlah angkringan yang ada di seputaran Kota Tulungagung.
Dalam setiap kali beraksi, nasi bungkus yang terkumpul bisa mencapai lebih dari 200 bungkus. Selanjutnya ratusan nasi bungkus tersebut dibagi-bagikan kepada warga yang membutuhkan.
"Biasanya kami bagikan pangkalan becak, tunawisma dan penunggu pasien di rumah sakit, " ujarnya.
Sementara salah seorang pedagang keliling Tugiyem mengaku telah beberapa kali daganganya diborong. Pedagang nasi dan punten pecel ini mengatakan selama PPKM Darurat jualannya turun hingga 30 persen.
"Sangat membantu sekali, selama PPKM dagangan tidak pernah habis. Kalau tidak habis susah, karena ini makanan, " ujarnya.
Melihat respon sejumlah komunitas yang cukup antusias dalam aksi ini, razia perut lapar diperluas hingga ke daerah-daerah pinggiran Tulungagung.
(TOM)