Komorbid, 8 Dokter di Surabaya Meninggal Akibat Covid-19

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Sebanyak delapan dokter di Surabaya meninggal dunia akibat covid-19. Banyak faktor penyebab dokter rentan terpapar covid-19.  Selain menangani langsung pasien juga adanya penyakit penyerta atau bawaan (komorbid).

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (ID) Surabaya  dr. Brahmana Askandar mencatat hingga 19 Agustus 2020, jumlah dokter di Surabaya yang meninggal dunia akibat covid-19 sebanyak delapan dokter.

“Mereka bertugas di beberapa rumah sakit umum dan rumah sakit rujukan covid-19 di Surabaya. Rata-rata dokter yang meninggal dunia akibat covid-19 ini memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari,“ ujarnya.
 
Ditambahkan Brahmana, dokter bisa tertular Covid-19 dari mana saja. Meski tidak  bertugas di ruang isolasi atau ruang perawatan intensif.  Dokter juga bisa tidak sengaja tertular saat berpapasan dengan orang tanpa gejala  di ruang tunggu rumah sakit, toilet, atau tempat umum lainnya.

Dari data sebelumnya tidak sedikit dokter yang tertular dari pasien yang tidak jujur mengenai penyakir yang dideritanya sejak keluhan awal pemeriksaan masuk rumah sakit.  

Sehingga dokter tidak bisa mendeteksi secara langsung penularan covid-19 dari pasien.  Meskipun dokter yang bertugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
 
“Untuk itu kami meminta pemerintah terus meningkatkan kapasitas rapid test dan tes swab dengan mempermudah prosedur masyarakat untuk menjalaninya. Ini untuk memetakan mana pasien covid-19 dan mana yang bukan  sehinggarisiko penularan terhadap tenaga medis akan diminimalisir,“ pintanya.

 


(TOM)

Berita Terkait