SURABAYA: Jumlah perawat di Jawa Timur terkonfirmasi positif covid-19 hingga saat ini menembus angka 1.014 perawat. Sementara meninggal dunia tercatat 29 perawat.
"Perawat yang terkonfirmasi positif covid-19 hingga saat ini menembus angka seribu, 30 persen diantaranya masih dirawat intensif di beberapa rumah sakit rujukan di Jawa Timur, " ujar Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Prof Nursalam.
Kondisi ini membuat PPNI Jatim meminta perawat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta untuk tidak menangani langsung pasien covid-19. Sebab memiliki risiko terpapar covid-19 sangat tinggi.
“Untuk itu kami meminta para perawat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta tidak menangani langsung pasien covid-19. Selain itu perawat juga meminta adanya tes PCR secara berkala setiap 14 hari, “ ujarnya.
Selain komorbid, faktor penyebab banyaknya perawat yang meninggal dunia akibat covid-19, yakni obesitas, auto-imun, ibu hamil serta perawat usia di atas 60 tahun.
Dari 29 perawat yang meninggal dunia, jumlah terbanyak berasal dari surabaya sebanyak 10 perawat. Disusul Sidoarjo, empat perawat. Kemudian Tuban, Bojonegoro dan Sumenep. Masing-masing dua perawat.
Selain itu, Sampang, Kota Probolinggo, Bangkalan, Gresik, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Pamekasan dan kota Pasuruan masing-masing satu perawat.
(TOM)