Jerit Petani Terdengar, Gudang Tembakau Dibuka Lagi

DPRD Kabupaten Probolinggo melakukan audensi bersama  Asosiasi Petani Tembakau Indonesia  (APTI),  pihak gudang dan dinas OPD.  DPRD Kabupaten Probolinggo melakukan audensi bersama  Asosiasi Petani Tembakau Indonesia  (APTI),  pihak gudang dan dinas OPD. 

PROBOLINGGO: Jeritan petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, Jawa  Timur  akhirnya terjawab setelah pihak gudang berencana membuka kembali pembelian tembakau dari petani.  

Rencana itu terungkap saat DPRD Kabupaten Probolinggo melakukan audensi bersama  Asosiasi Petani Tembakau Indonesia  (APTI),  pihak gudang dan dinas OPD, Rabu 2 September 2020. 

Supervisor PT  Gudang Garam Boy Jonathan mengatakan keterlambatan pembelian tembakau petani karena dampak covid-19.  Namun, pihak  gudang rencananya dibuka mulai pekan depan.  

“Pihak gudang sedang  mempersiapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan gudang tembakau.  Salah satunya yakni dengan melakukan rapid test kepada para pekerja, “ ujarnya. 

Dalam audensi ini,  tak semua perwakilan gudang yang bersedia hadir.  Hanya PT Gudang Garam dan  CV Jaya Abadi (djarum) dan PT Sadhana.  Ketiganya mengaku siap menyerap sekitar 2500 ton tembakau petani di musim panen kali ini.  

Sementara Ketua APTI Kabupaten Probolinggo Mudzakkir menyampaikan keterlambatan pembelian tembakau oleh gudang ke petani terjadi lantaran tidak adanya koordinasi antara petani dan dinas terkait dampak wabah covid-19. 

“Akibatnya,  tak ada perencanaan areal lahan tembakau yang semestinya dimana hanya mengacu pada catatan luasan tanam tembakau sebelumnya yakni sekitar 10774 hektar dan realisasi lahan tanam tembakau sendiri di tahun 2020 ini hanya sekitar 9500 hektar, “ jelasnya.  

Terkait masalah harga jual tembakau, Mudzakkir berharap harga jual saat ini sama dengan harga musim panen sebelumnya.  Apalagi di musim tanam kali ini tak sedikit petani yang beralih bercocok tanam dari tembakau ke komoditi lainnya seperti jagung dan padi. 

Sementara  Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto mengatakan beberapa gudang tembakau yang mangkir dari undangan audensi,  akan meminta komisi II yang membidangi masalah pertanian untuk meninjau langsung gudang tersebut. 

“Harapannya gudang-gudang yang ada nantinya bisa ikut membuka dan membeli tembakau petani sehingga hasil panen tembakau petani probolinggo seluruhnya bisa diserap, “ ucapnya. 


(TOM)

Berita Terkait