TUBAN : Prestasi semestinya diimbangi dengan apresiasi. Namun hal itu tidak berlaku bagi Teuku Tegar Abadi, atlet lompat galah peraih medali emas PON XX Papua asal Kabupaten Tuban harus kembali mencangkul untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Teuku Tegar membantu mengolah lahan milik orang tuanya di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
Menurut Teuku Tegar, aktivitas berladang sudah dilakukan sejak dulu untuk membantu ekonomi orang tuanya. “Kembali seperti dulu, berladang,” ucapnya, Kamis 21 Oktober 2021.
Teuku Tegar pun menyayangkan sikap KONI maupun Pemkab Tuban yang seolah tutup mata dengan prestasi yang telah diraihnya. “Sepertinya tidak ada apresiasi sama sekali. Sekedar menanyakan kabar pun tidak. Pas mau berangkat PON juga tidak ada kabar sama sekali,” katanya.
Baca Juga : Arema Diteror! Bus Dipukuli Besi, Manajemen Pasrah Polisi
Meski harus kembali berladang, Tegar tidak melewatkan jadwal latihan rutinnya. Tiap pagi dan sore hari, Tegar harus berlatih untuk menjaga kondisi dan kebugaran fisiknya. “Harus (latihan), kalau tidak nanti akan menurun (fisiknya),” ucapnya.
Tak hanya meraih medali emas, Teuku Tegar juga berhasil memecahkan rekor nasional dengan lompatan setinggi 5,15 meter pada PON XX Papua 2021. Lompatan Teuku Tegar di Stadion Atletik Mimika Sport Complex pada 11 Oktober 2021 itu melampaui catatan rekor Nunung Jayadi dari DKI Jakarta setinggi 5,10 meter pada PON 2000 lalu.
Selain meraih medali emas di PON Papua, Teuku Tegar juga pernah meraih sejumlah prestasi di kancah nasional dan internasional. Hal itu dibuktikan dengan beragam medali dan piala yang berjajar rapi di rumah orang tuanya.
(ADI)