18 Warga Tulungagung Terserang Demam Chikungunya

Foging dilakukan Dinkes Tulungagung di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut Tulungagung (Foto / Metro TV) Foging dilakukan Dinkes Tulungagung di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut Tulungagung (Foto / Metro TV)

TULUNGAGUNG : Sebanyak 18 warga Tulungagung terserang demam chikungunya sepekan terakhir. Sebagian dari mereka masih menjalani perawatan di rumah. Pasien mengeluhkan demam tinggi, mual, dan nyeri persendian hingga lumpuh sementara.

Pujiati salah satunya. Warga Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Tulungagung ini mengalami gejala-gelaja demam chikungunya sejak 3 hari lalu. Tak hanya dia, anggota keluarganya juga mengeluhkan hal yang sama.

"Karena demam tinggi. Sekarang sudah mulai sembuh," katanya.  

Menurutnya, serangan cikungunya ini terjadi sejak sekitar seminggu sebelumnya. Ibunya, Musri yang lebih dulu terserang disusul ayahnya, Darmaji. Puji awalnya merawat kedua orang tuanya di rumah mereka yang terpisah beda RT.

baca juga : 322 Warga Magetan Terserang Demam Berdarah, 5 Meninggal

"Saya merawat orang tua saya di rumah mereka. Kemungkinan saya terkenanya juga di sana," sambungnya.

Sementara Musri lebih parah lagi, karena mengalami ruam di seluruh kulitnya, dan tidak bisa beraktivitas. "Ibu juga muntah, jadi tidak bisa kemasukan makanan. Kondisinya lemas," ungkapnya.

Awalnya Puji mengandalkan vitamin untuk mengatasi sakitnya. Namun akhirnya Dinkes turun tangan dan membagikan obat kepada warga yang terjangkit cikungunya. Kini kondisinya sudah membaik, tinggal sedikit nyeri di persendian dan pusing.

Dinas Kesehatan setempat melakukan fogging massal di lokasi terdampak. Upaya fogging ini dilakukan untuk memberantas nyamuk dewasa sekaligus memutus mata rantai penularan demam chikungunya. Foging dilakukan di dalam maupun luar rumah.

Sementar itu, Kepala Dusun Gilang Maryono menyebutkan ada 18 orang warga yang terserang demam chikungunya. Mereka tersebar di RT 2 RW 3 dan RT 3 RW 3 Dusun Gilang.

"Mereka mengalami gejala pusing, demam, mual gatal-gatal, nyeri persendian dan sulit berjalan," tutupnya.


(ADI)

Berita Terkait