LUMAJANG: Jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, bertambah menjadi 15 orang pada Senin, 6 Desember 2021. Sementara 27 orang masih dinyatakan hilang!
“Warga terdampak 5.205 jiwa, hilang 27 orang, dan meninggal dunia 15,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Desember 2021.
Sebanyak delapan korban jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan tujuh korban jiwa lainnya ada di Kecamatan Candipuro.
Sementara itu, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa tersebar di 19 titik. Sebaran penyintas berada di Kecamatan Pronojiwo terdapat sembilan titik pos pengungsian.
BACA: Korban Meninggal Erupsi Semeru Bertambah Jadi 14 Orang
Pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, dan SDN Sumberurip 2.
“Serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo,” papar Abdul.
Sebaran pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di enam titik pos pengungsian. Keenam pos itu ialah Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), dan Kantor Camat Candipuro.
“Sebaran pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak empat titik, yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian,” jelas Abdul.
Abdul mengatakan awan panas guguran merusak sektor permukiman dan infrastruktur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung ada 38 unit.
“Serta jembatan putus satu unit, yaitu Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang,” jelasnya.
(TOM)