Kasus Harian Covid-19 di Jatim Capai 6.269, Apa Penyebabnya?

Peta sebaran covid-19 di Jatim Peta sebaran covid-19 di Jatim

SURABAYA: Kasus harian covid-19 di Jawa Timur melonjak  mencapai 6.269 orang, pada Selasa 13 Juli 2021. Jumlah ini naik 228% dibandingkan sehari sebelumnya dengan tambahan  2.742 kasus baru.

Tim satgas kuratif covid-19 Jawa Timur, dr. Makhyan Jibril, mengatakan lonjakan kasus harian covid-19 terjadi akibat testing yang semakin masif dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Testing yang dilakukan sudah dua kali lipat lebih dari jumlah testing sebelum masa PPKM Darurat.

“Sebelum PPKM, sample yang diperiksa sehari di Jawa Timur rata-rata 6.000-7.000. Nah ini tanggal 12 Juli ada 18.987 sampel, dan hari ini ada 16.566 sampel yang kami periksa,” terang Jibril, Selasa 13 Juli 2021.

Artinya, ada penambahan jumlah testing spesimen PCR sebanyak 3 kali lipat yang dilakukan oleh tim satgas covid-19 Jawa Timur jika dibandingkan sebelum masa PPKM Darurat. Jibril berharap, penambahan kapasitas testing tersebut bisa segera menemukan dan mengisolasi pasien covid-19, sehingga rantai penularannya pun bisa dihambat.

Penyebab kedua terjadinya lonjakan kasus covid-19 di Jawa Timur adalah adaptasi terhadap Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) terbaru yang mengatakan bahwa hasil positif covid-19 antigen bisa digolongkan sebagai kasus covid-19.

BACA: Sehari, Covid-19 di Jatim Bertambah 6.269 Orang, 179 Meninggal

“Kasus-kasus positif antigen covid-19 untuk zona B dan zona C di daerah-daerah dengan kapasitas PCR yang terbatas dapat dideklarasikan sebagai kasus covid-19,” imbuh Jibril sambil mengutip salah satu poin dalam KMK yang dimaksud.

Jibril menambahkan dengan adanya KMK tersebut, maka konsekuensinya pemerintah harus lebih gencar melakukan tracing sehingga langkah isolasi bisa cepat diambil. Sehingga rantai penularan bisa betul-betul dihentikan.

Selain penambahan kasus positif baru, angka kesembuhan covid-19 di Jawa Timur juga bertambah sebanyak 2.131. Sehingga persentase kesembuhan covid-19 di Jawa Timur sebesar 82,09%.

 


(TOM)

Berita Terkait