Biasanya harganya Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu perkilogram. Saat ini hanya tinggal Rp 50 ribu saja.
"Petani pun merugi karena harga jual tidak sesuai dengan biaya perawatan," kata salah satu petani cengkeh, Kadiran.
Setali tiga uang, harga tembakau juga terjun bebas. Dari yang biasanya daun tembakau basah dihargai Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu, kini hanya dihargai Rp 3 ribu perkilogram.
"Sebagian petani terpaksa merajang sendiri tembakau miliknya untuk menghindari kerugian yang besar," kata petani tembakau, Dikin
Mereka berharap ada peran pemerintah untuk menstabilkan harga hasil panen mereka. Sebab, mayoritas petani di desa ini hanya menggantungkan penghasilan dari tembakau dan cengkeh.
(ADI)