SURABAYA: Ratusan mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di China terpaksa menunda keberangkatan. Sebab, belum ada kejelasan mengenai kebijakan izin masuk ke Negeri Tirai Bambu pasca pandemi covid-19.
Sejumlah mahasiswa Indonesia terlihat hilir mudik bergantian mendatangi Kantor Indonesia Tionghoa Culture (ITC) Center di Surabaya, Jawa Timur, Rabu 26 Agustus 2020.
Rata-rata, para mahasiwa ini menanyakan kepastian keberangkatan untuk melanjutkan pendidikan di beberapa universitas terkemuka yang tersebar wilayah China.
Koordinator Internasional Indonesia Tionghoa Culture Center, Andre So mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk memberangkatan ratusan mahasiswa baru dari Indonesia yang hendak studi ke China. Namun terganjal ijin masuk ke China.
"Mulai September ini pendidikan di China sudah masuk pada pendaftaran ulang. Namun hingga kini pemerintah disana belum mengizinkan warga negara dari Indonesia masuk ke China, meski kondisi di China sudah berangsur normal pasca pandemi covid-19, " ujarnya.
Berbeda dengan di China, ITC Center yang juga memberangkatkan mahasiswa Indonesia ke Taiwan justru tidak mengalami kendala. Mereka hanya diwajibkan menunjukkan hasil tes swab dari rumah sakit di Indonesia.
Kalau di Taiwan tidak ada kendala, syaratnya cuma hasil tes swab dan menjalani karantina selama 14 hari setelah tiba di Taiwan, " ucap Andre.
Meski masih terganjal ijin dan pemulihan pasca pandemi covid-19, sejumlah mahasiswa baru dari Indonesia mengaku tetap akan menunggu jadwal keberangkatan ke China.
"Di sana selain penanganan covid-19 yang tergolong cepat, sistem pendidikan di China juga bagus, " ujar Nia Istiyana Dewi, salah satu mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan di China
Dari data ITC Center, jumlah mahasiswa baru angkatan tahun 2020 asal Indonesia yang menempuh pendidikan di China sebanyak 180 mahasiswa. Sedangkan untuk jumlah keseluruhan dari semua jenjang pendikakn,ada lebih dari 1.500 mahasiswa. Sedangkan di Taiwan sebanyak 45 mahasiswa.
(TOM)