Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) dan tim peneliti Unair, Maria Lucia inge Lusida mengatakan proses tes PCR biasanya ada tiga tahapan. Yakni, pengambilan serat, mencampur proses persiapan dan terakhir masuk ke PCR.
"Namun melalui reagen khusus ini ada satu langkah yang dihilangkan dan diganti dalam reagen plus. Hal ini agar waktu pemeriksaannya bisa lebih singkat," terangnya.
Menurutnya, reagen plus ini sudah dilakukan percobaan awal dengan hasil yang baik. Tim peneliti Unair akan memperbanyak reagen tersebut. Percobaan ini dilakukan dengan beragam sampel yang telah dimiliki laboratorium ITD Unair.
"Modifikasi reagen ini juga diperuntukkan agar masyarakat dapat melakukan tes PCR dengan harga yang lebih terjangkau, yakni Rp 100 ribu dan bisa mendapatkan hasil lebih cepat," ujarnya.
Untuk pengadaan proses selanjutnya, Unair akan bekerja sama dengan kimia farma untuk bisa diproduksi lebih banyak. Reagen plus untuk PCR ini juga kerja sama dengan TNI untuk bisa digunakan mereka.
"Jika prosesnya lancar bisa dimanfaatkan ke tempat-tempat yang lain," pungkasnya.
(ADI)