Kenali, Gejala Covid-19 Omicron Muncul Hanya 2 Hari setelah Virus Menginfeksi

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Teka-teki soal virus corona varian omicron masih terus dicari tahu para peneliti di seluruh dunia. Mengenai apa saja gejalanya, bagaimana awal mula varian ini muncul, hingga lama masa inkubasi virus. Menurut beberapa ahli kesehatan, varian Omicron lebih cepat menginfeksi saat virus masuk ke tubuh.

Jika Delta membutuhkan waktu sekitar 10 hari, Omicron dipercaya hanya butuh waktu 2 hingga 3 hari. Hal tersebut dibenarkan berdasarkan studi di Norwegia yang dikerjakan oleh Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia dan Departemen Mikrobiologi di Rumah Sakit Universitas Oslo, Norwegia. Studi melihat kasus Omicron saat Natal 2021.

"Studi ini menemukan bahwa virus hanya butuh rata-rata tiga hari untuk keluar gejala setelah virus Omicron masuk ke tubuh," terang studi tersebut seperti diberikan laman Deseret, Jumat 31 Desember 2021.

Dengan kemampuan infeksi yang cepat dan mudah menyebar, itu sebabnya kasus Omicron di beberapa negara sangat cepat sekali bertambah. Inggris dan Amerika Serikat misalnya, kasus Omicron sangat tinggi di negara tersebut.

Baca Juga : Tahun 2021, Kejati Jatim Selamatkan Uang Negara Rp1,55 Triliun

"Amerika Serikat sendiri mencatat kenaikan kasus Omicron sebanyak 83% dalam waktu 2 minggu," tulis laporan The New York Times.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) baru-baru ini pun memperbarui pedoman isolasi untuk mereka yang terinfeksi covid-19. Dalam pedoman baru, CDC mengatakan bahwa penularan Covid-19 terjadi ketika gejala dimulai sekitar dua hingga tiga hari setelah seseorang terinfeksi.

"Oleh karena itu, orang yang dites positif harus diisolasi selama 5 hari," kata CDC.

Jika tidak menunjukkan gejala pada saat itu, lanjut CDC, mereka dapat meninggalkan isolasi jika mereka tetap disiplin menggunakan masker selama 5 hari untuk meminimalkan risiko menulari orang lain. Di sisi lain, peneliti Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan sekalipun masa inkubasi Omicron sangat singkat, menjadi masalah adalah tidak semua infeksi Omicron mengeluarkan gejala.

"Artinya, kewaspadaan perlu ditingkatkan, bahkan ini menjadi masalah yang harus disikapi serius, karena dengan tidak munculnya gejala saat virus menginfeksi tubuh, memungkinkan penyebaran meluas dengan cepat karena pasien OTG yang tidak sadar dia membawa virus Omicron," kata Prof Amin.

 


(ADI)

Berita Terkait