PROBOLINGGO: Warga Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur punya sajian khusus saat hari raya Idul Fitri. Mereka membuat kue banjar, yaitu kue kering yang berduri. Tidak gurih, bentuk kue ini ternyata punya nilai filosofi.
Kue banjar ini biasanya dibuat oleh ibu–ibu dengan cara yang masih tradisional. Mereka harus menumbuk adonan menggunakan lesung secara bergantian supaya adonan kalis dan mengembang. Mereka tidak memakai mixer dan baking soda dalam membuat adonan agar cita rasa original tetap terjaga.
Adonan kue banjar sendiri dibuat dari beberapa butir telur ayam, vanili dan beras ketan. Uniknya, beras ketan juga harus disangrai lebih dulu agar menghasilkan cita rasa tepung yang gurih.
Kue banjar juga memiliki ciri bentuk yang khas. Ada bagian dengan tekstur yang lembut, namun ada juga yang berduri. Proses membuat duri ini dilakukan dengan cara dipotong dengan ujung gunting.
BACA: Bukan Kue Kering Sembarangan, Kastengel Pernah Jadi Mata Uang
Setelah semuanya selesai dan ditata rapi dalam loyang, barulah dimasukkan ke dalam oven. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam hingga kue banjar matang dan siap disajikan.
Hamzah, salah satu penikmat kue banjar mengatakan setiap tahun selalu menyuguhkan kue banjar ini kepada tamu saat halal bihalal. Kue banjar ini juga tidak mengandung baking soda dan mentega atau margarin.
"Jadi kue banjar ini lebih sehat dibandingkan kue yang lain, " ujarnya.
Di Kelurahan Kedung asem ini, ritual membuat kue banjar sudah menjadi tradisi turun temurun. Sebagai kue sajian lebaran, ternyata kue banjar juga memiliki filosofi yang dalam. Layaknya dalam menjalankan ibadah puasa, seseorang bakal menghadapi cobaan atau ‘duri’.
"Dalam menjalankan ibadah puasa tentu banyak duri atau cobaan dan kusulitan. Namun jika dilakukan secara tumakninah, maka hasilnya akan lembut dan gurih seperti cita rasa dan tekstur kue banjar ini, " ujarnya,
Emm, inilah sebabnya kue banjar selalu menjadi suguhan istimewa dalam momen menyambut hari kemenangan idulfitri. Tidak hanya renyah dan gurih. Tapi punya nilai filosofi di balik bentuknya yang berduri...
(TOM)