SURABAYA : Anggota perguruan silat di Surabaya meninggal dunia setelah tertembak pistol polisi, Kamis 15 Desember 2022. Korban Hariyono (28) ini meregang nyawa setelah terkena pelor polisi di perutnya. Sebelum meninggal, Warga Tuban yang sehari-hari kos di Jalan Tanjungsari, Surabaya itu sempat menjalani perawatan selama 2 minggu di RSUD. Dr. Soetomo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penembakan itu terjadi saat Hariyono bersama rekan-rekannya diduga melakukan penyerangan warga di sebuah warkop Keputih, Semolowaru, Kota Surabaya. Setelah itu, polisi membubarkan aksi kelompok remaja itu. Diduga karena terus melawan dan membahayakan, polisi melepaskan tembakan.
Hariyono ditembak di Jalan Jagir saat bersama temannya hendak pulang usai bergesekan dengan warga dan anggota kepolisian di Keputih. Tak hanya Hariyono, terdapat empat korban tertembak saat polisi memukul mundur oknum anggota perguruan silat itu. Dua korban berasal dari Surabaya, sisanya dari Lamongan dan Tuban.
Akibat tembakan itu, Hariyono mengalami luka tembak di perut hingga tembus keluar. Usai tertembak, Hariyono bersama rekannya masih mampu mengendarai motor menuju RS Mitra Keluarga Sukomanunggal. Karena persoalan biaya, Hariyono lantas dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo.
baca juga : Terekam CCTV Bunuh dan Buang Bayi, Ibu di Surabaya Ditangkap
Kemudian, Hariyono sempat dirujuk ke rumah sakit di Bojonegoro untuk memudahkan keluarga menjaga. Tetapi, Hariyono kembali kritis dan harus dirawat di RSUD dr. Soetomo dan meninggal dunia semalam. “Meninggal dunia semalam, langsung dibawa ke rumah duka di Tuban,” kata salah satu sumber yang enggan disebut.
Sementara itu, Kapolsek Sukolilo, Kompol M Sholeh mengaku belum mengetahui kondisi Hariyono yang meninggal dunia.“Saya belum tahu, belum ada laporan,” katanya, Jumat 16 Desember 2022.
(ADI)