Liga 1 Kembali Bergulir, Ini Tanggapan Persebaya Surabaya

Foto/Istimewa Foto/Istimewa

SURABAYA : Keputusan PSSI untuk kembali melanjutkan liga I setelah dihentikan ditanggapi manajemen Persebaya Surabaya dengan beberapa catatan. Setidaknya ada lima poin yang menjadi perhatian bajol ijo. 

Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda mengatakan poin-poin ini disampaikan agar keputusan tersebut tidak dibuat secara gegabah dan menghasilkan risiko-risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Poin pertama adalah kesehatan dan keselamatan. 

"Dalam situasi pandemi yang belum bisa dipastikan kapan berakhirnya ini, alangkah baiknya keputusan dibuat memperhitungkan situasi terburuk supaya tidak mengorbankan jangka panjang karena keputusan jangka pendek yang gegabah," ungkapnya. 

Presiden Persebaya juga mempertanyakan kemungkinan terinfeksinya pemain dan personel tim Liga 1 dan Liga 2 oleh covid-19 yang bisa membahayakan tim.

Dia juga menyangsikan pertandingan Liga 1 dan Liga 2 yang digelar tanpa penonton tidak bisa mencegah kelompok suporter melakukan acara nonton bersama di berbagai kota di Indonesia sehingga berpotensi muncul penyebaran virus.

Poin kedua yang disoroti Persebaya adalah dampak sosio ekonomi dari pandemi covid-19, sedangkan yang ketiga adalah dampak kompetisi Liga 1 dan Liga 2 secara jangka panjang.

Persebaya berharap dampak terhadap musim-musim selanjutnya bisa diperhatikan, apalagi jika berkaitan dengan promosi dan degradasi.

"Jangan sampai penyesuaian musim 2020 ini mengakibatkan terjadinya pergeseran pada konsistensi dan jangan mengorbankan kepastian masa depan demi memperjuangkan jangka pendek yang tidak pasti," kata Azrul.

Poin keempat adalah dampak terhadap timnas. Azrul menilai masa pandemi membuat semua pihak bisa mencurahkan fokus kepada timnas, apalagi mengumpulkan pemain untuk keperluan TC timnas jauh lebih kecil risikonya daripada melanjutkan liga.

"Apabila pemain timnas harus ikut kompetisi yang dipaksakan, kemudian dia terinfeksi covid-19, maka dampaknya menjadi bertambah lagi. Ini sangat buruk bagi klub maupun timnas, bahkan bisa mengancam pelaksanaan host (tuan rumah) Piala Dunia U-20 pada 2021," kata dia.
 
Poin terakhir adalah dampak melanjutkan kompetisi terhadap kondisi keuangan liga dan klub-klub. Azrul menegaskan Persebaya menghormati keputusan melanjutkan kompetisi liga, tetapi pemangku kebijakan sepak bola Indonesia juga mempertimbangkan segala aspek dari keputusan itu.


(ADI)

Berita Terkait