KBRI Siapkan Pemulangan Mahasiswa di Wuhan

Petugas keamanan dengan pakaian pelindung bersiaga di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Beijing, Tiongkok, 26 Januari 2020. (Foto: AFP/NOEL CELIS) Petugas keamanan dengan pakaian pelindung bersiaga di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Beijing, Tiongkok, 26 Januari 2020. (Foto: AFP/NOEL CELIS)
Surabaya: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok disebut menyiapkan formulasi pemulangan mahasiswa Indonesia yang masih terisolir di Kota Wuhan, Tiongkok. Formulasi itu disiapkan untuk pemulangan 10 mahasiswa (sebelumnya disebut 12) Univesitas Negeri Surabaya (Unesa).

"Kami dan KBRI Minggu (26 Januari 2019) kemarin sudah rapat terbatas untuk menyiapkan membuat formula pemulangan mahasiswa. Jangan sampai proses pemulangan berdampak pada mereka tertular. Karena penularan virus korona masih dalam kajian," kata Rektor Unesa, Nurhasan, saat dikonfirmasi, Senin, 27 Januari 2020.

Nurhasan menjelaskan meski telah menyiapkan formulasi pemulangan, Pemerintah Tiongkok belum memberikan izin mahasiswa keluar dari Kota Wuhan untuk pulang ke Indonesia. Sebab sampai saat ini Pemerintah Tiongkok masih mengisolasi kota tersebut.

"Sehingga untuk saat ini, mahasiswa masih berada di asrama kampus, karena tempat itu yang dianggap paling aman dan steril," jelas Nurhasan.

Menyikapi keluhan mahasiswa terkait cadangan logistiknya menipis, Nurhasan menegaskan pihak Unesa tengah berupaya mentransfer uang untuk mendukung kebutuhan cadangan makanan mahasiswa yang terisolir.

"Kami sampaikan agar mereka jangan sampai mengurangi porsi makan. Karena kalau kondisi mereka tidak sehat, maka kekebalan tubuh mereka berkurang dan mudah terkena virus," ungkap Nurhasan.

Nurhasan meralat jumlah mahasiswa Unesa yang masih terisolir di Wuhan. Sebelumnya dia menyebut ada 12 mahasiswa, namun jumlah mahasiswa Unesa di kota tersebut hanya 10 orang. "Sebelumnya kami sebut ada 12 orang, ternyata dua mahasiswa sudah pulang ke Indonesia sebelum virus korina merebak," pungkas Nurhasan.


(IDM)

Berita Terkait