Produksi Cincau Hitam Tak Terdampak Korona, Masih Diminati Saat Ramadhan

Produksi cincau hitam terus betrjalan meski di tengah pandemi covid-19 (foto/metrotv) Produksi cincau hitam terus betrjalan meski di tengah pandemi covid-19 (foto/metrotv)

MAGETAN : Produksi cincau hitam di Kabupaten Magetan masih terus bertahan di tengah pandemi. Makanan ini masih menjadi favorit warga saat bulan ramadhan.

Di tengah pandemi covid-19, banyak pengusaha yang menutup usahanya karena menurunnya permintaan. Namun hal itu tidak berlaku bagi sejumlah pengusaha cincau hitam di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Panekan, Magetan. 

Mereka masih tetap memproduksi cincau. Permintaan cincau cukup stabil di bulan puasa kali ini. Meski tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Pegawai produksi cincau, Purwadi produksi cincau saat ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, pesanan masih stabil. Menurutnya, penyebab penurunan itu karena bahan baku yang naik dan pandemi. 

"Jik tahun sebelumnya, saya memproduksi 50 loyang saat ini paling banyak 30 loyang saja ditambah beberapa ember," ungkapnya.

Naiknya harga bahan baku, membuat harga cincau menjadi naik. Saat ini, untuk satu loyang cincau dijual seharga Rp 30 ribu per loyang. Sedangkan untuk satu ember cincau dijual seharga Rp 50 ribu dan satu kotak kaleng cincau dijual seharga Rp 48 ribu 

Purwadi mengatakan, selain dipasarkan di Magetan, cincau tersebut juga dijual ke berbagai daerah lainnya. Seperti Madiun, Ngawi, Bojonegoro hingga ke Solo, Jawa Tengah.


(ADI)