Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo mengatakan total rumah warga yang terdampak banjir genangan dan luapan sungai sebanyak 18 rumah dan satu asrama yang berpenghuni sebanyak 23 orang.
Rumah warga yang kena dampak banjir tersebar di tiga kecamatan. Diantaranya di Kelurahan Mangli dan Sempursari yang masuk Kecamatan Kaliwates, Desa Ajung di Kecamatan Kalisat, dan Kelurahan Sumbersari di Kecamatan Sumbersari
"Ketinggian air yang masuk rumah warga dan Asrama Baitul Ilmi bervariasi dari 10 cm hingga 70 cm, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini," tuturnya.
Selain tujuh titik yang tergenang banjir, Pusdalops Jember mendapatkan informasi bahwa banjir juga menerjang lokasi IAIN dan Tawang Alun Jember, sehingga tim reaksi cepat (TRC) Penanggulangan Bencana masih melakukan pemantauan di lokasi banjir tersebut.
"Saya mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai juga meningkatkan kewaspadaan bencana alam di tengah wabah COVID-19 di Jember," katanya.
Ia menjelaskan, beberapa rekomendasi, di antaranya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai hujan sedang dan lebat yang disertai angin kencang.
Menurut dia, perlu penanganan gorong-gorong dan saluran air yang mengalami penyempitan dan penyumbatan, kemudian di lingkungan Karang Mluwo, Kaliwates, untuk Asrama Baitul Ilmi, diperlukan pintu buka tutup untuk saluran di belakang asrama, agar air tidak masuk ke asrama tersebut.
"Kami juga merekomendasikan perlunya normalisasi sungai di Lingkungan Mrapa, Kecamatan Kaliwates," katanya.
(TOM)