Sterilkan Uang Secara Otomatis, Dua Mahasiswa Muhammadiyah Surabaya Ciptakan Box Covid-19 

 Iman Ramdhan dan Putri Widia Ningrum sedang menguji box covid-19 untuk mensterilkan lembaran uang yang dianggap media paling rentan penularan korona (foto/metrotv) Iman Ramdhan dan Putri Widia Ningrum sedang menguji box covid-19 untuk mensterilkan lembaran uang yang dianggap media paling rentan penularan korona (foto/metrotv)

SURABAYA : Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah surabaya menciptakan box covid-19 untuk mensterilkan uang secara otomatis. Mereka memanfaatkan sensor ultraviolet meminimalkan paparan bakteri. Inovasi ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk menekan laju penyebaran pandemi corona di tengah masyarakat. 
 
Dua mahasiswa, yakni Iman Ramdhan dan Putri Widia Ningrum menyatakan ide pembuatan box covid-19 ini lantaran uang dianggap menjadi media paling rentan penularan virus korona. Cara kerja alat ini cukup sederhana, terdapat sensor ultrasonik dipasang di kedua sisi boks. Sensor ini mendeteksi gerakan tangan dan otomatis akan mengirimkan sinyal, agar pintu boks terbuka.

"Nah, untuk membuka dan menutup pintu boks, kami dimanfaatkan sensor revo. Sehingga tidak membutuhkan tombol tambahan. Saat uang masuk dan pintu menutup secara otomatis sinar ultraviolet akan menyala selama 15 detik," ungkap Iman.

Menurut Iman, lamanya penyinaran sinar ultraviolet menjadi waktu ideal untuk menghilangkan mikroorganisme atau bakteri dari permukaan uang. Dia mengatakan, waktu 15 detik tersebut merupakan waktu ideal untuk membunuh semua bakteri atau mikroorganisme itu. 

"Hanya saja, jumlah uang yang bisa distrerilisasi di boks ini terbatas. Sebab jika terlalu banyak tumpukan uang, prosesnya tak maksimal," terangnya. 

Sedangkan, menurut Ningrum inovasi alat ini diharapkan bisa membantu masyarakat khususnya pedagang dan pemilik warung. Sehingga mereka tetap bisa melakukan transaksi tanpa harus khawatir tertular virus korona.

"Rencananya, pihak kampus akan memproduksi banyak boks ini. Selanjutnya, dibagikan kepada pemilik warung nasi dan toko kelontong," ungkapnya. 
 


(ADI)